Chapter 6

196 16 0
                                    

Teja terus berlari sekuat tenaganya walaupun sudah menghembuskan nafasnya tidak beraturan, di tambah hari semakin gelap dan hutan pun hanya menampakkan batang dan daunnya saja, dia tidak tahu harus bagaimana lagi dengan nasib yang menimpanya sekarang

.

" Ya dewa aku harus kemana lagi sekarang, sial jalan buntu lagi, oh dewa tolong selamatkan diriku ini, ah tidak, aku harus kemana sekarang" ucap teja berhenti di sebuah pohon besar dan mengatur nafasnya yang tidak beraturan itu

" Teja, dimana kau sayang, keluarlah, kau ingin kemana lagi, bukankah kau suka padaku bukan, haha kau memang membawa keberuntungan bagi kami semua, terima kasih Teja kau telah membuat kami sangat senang, Teja, Teja janganlah bersembunyi" ucap Shaheer mencari Teja dengan panahan masih di tangannya yang siap memburu bagaikan binatang liar yang siap di buru olehnya

" Bagaimana, apa ketemu, dimana dia" tanya Shaheer sembari netranya menatap sekeliling hutan berharap buruannya kali ini dapat di lumpuhkan oleh panahnya

" Tidak? Dia tidak di temukan"

" AGHH BODOH, KALIAN BODOH, AGHH HILANG MANGSAKU, TEJA JANGAN MAIN MAIN DENGANKU JALANG!!!!, SHIT" teriak Shaheer tidak terkendali amarah menyala di mata coklatnya itu

" Shaheer? Itu suara Shaheer, gawat aku harus pergi dan keluar dari sini" ucap Teja mendengar gema suara pria tampan tapi mematikan itu dari kejauhan

" Sepertinya dari arah sana kak, aku mencium aromanya dari sini, ayo cepat kak" ucap Lavanya ternyata bisa mencium aroma Teja bahkan dari kejauhan dia tahu

Mereka terus memburu Teja yang berlari seorang diri tak perduli teja itu seorang wanita yang berjuang antara hidup dan mati bagi mereka adalah sebuah kematian harus di depan mata mereka semua


" Veebha, Veebha sudah aku bilang, kau tidak akan bisa membunuhku, lihat kondisimu sekarang hmm, kau sendiri yang bilang bahwa kau akan menghabisiku, tapi lihat apa yang terjadi ada dirimu itu hah, kau memang lemah" ucap Vin tersenyum sinis dan menarik rambut Veebha yang lemah di benturkan lagi ke sebuah kayu disana

" BAJINGAN KAU, RASAKAN INI" Ucap Veebha bangkit dan memukul Vin dengan kayu berukuran lumayan besar ke kepalanya saat dia tersungkur dan mengambil seonggok kayu itu

Vin hanya tertawa dengan keras saat kayu itu bahkan tidak membuat dirinya terluka bahkan roboh sekalipun membuat Veebha hanya mengatur nafasnya yang tidak beraturan

" Kenapa kau terkejut hmm, heh sudah kubilang beberapa kali bahwa aku ini tidak selemah yang kau pikirkan" ucap Vin tertawa puas saat menatap korbannya itu menderita dengan luka parah akibat ulahnya tadi

" Kau mungkin bisa hidup, tapi kau ini manusia biasa kau paham, KAU HANYA MANUSIA BIASA" Veebha berteriak sekeras mungkin dengan lantang dan tidak takut dengan pria di hadapannya sekarang

" Oh iya, kenapa kau berkata seperti itu hmm, dan berpikir bahwa aku ini manusia biasa begitu maksudmu, BODOH!!!"

" KAU MEMANG MANUSIA, TAPI KAU PERSIS SEPERTI SETAN, BIADAB"

" HAH SUDAH CUKUP DENGAN BASA BASIMU AKU SUDAH MUAK DENGAN ITU KAU DENGAR, AKU MUAK!!!!, RASANYA AKU INGIN SEKALI MENGULITIMU DENGAN PERLAHAN"

" kau tidak bisa melakukan itu setan biadab"

Veebha dan Vin pun bertarung kembali dengan sengit bahkan hanya di saksikan alam dan langit malam bahkan mereka bertarung dengan tangan kosong sekalipun

" Mouni kau ingin kemana sayang, ayo bangun, kenapa kau tersungkur disana hmm" ucap Rohit berjongkok dan menatap Vouni yang terluka karena beling menuncap di tangannya itu

House of Pandavchali - SEASON 1Where stories live. Discover now