Chapter 5

247 19 1
                                    

Veebha dan Teja terus berlari sekuat tenaga sembari berdoa atas kematian Arjun dan Paras akibat ulah mereka berharap semoga arwahnya tenang dan bahagia disana bahkan kaki mereka sudah tidak mampu berlari terlalu cepat karena tenaga Pandawa sangatlah kuat sehingga terus memburunya

.

" Mau lari kemana lagi kita Vee, aku sudah lelah, bahkan hutan ini sangat lebat dan hujan akan turun sebentar lagi, Vee aku takut Vee" ucap Teja ketakutan sembari berlari dengan perlahan berharap tak ada satu Pandawa yang mengejarnya

" Sabarlah Teju kita akan berusaha mencari jalan keluarnya. Aku bahkan tidak tahu arah jalan keluar hutan ini darimana" ucap Veebha sembari mencari jalan keluar dari sana bersama Teja

BUGH

" Awhh pundakku sakit sekali, Vee tolong Vee" ucap Teja merasa benda menghantam pundaknya dan tersungkur di sebuah kubangan lumpur

" Kau berani lari dariku hah, wanita jalang!!!" Ucap seorang pria menarik rambutnya dengan keras membuat Teja menangis dan meringis kesakitan

" Vee tolong aku Vee, Vin, kau, ampuni aku Vin, jangan bunuh aku, aku mohon, Vee tolong aku Vee" ucap Teja histeris saat menatap wajah pria yang menarik rambutnya itu dengan keras

" Memohon? Kau memohon padaku, haha, tidak akan ada yang bisa lolos dariku, dan kau, kau berani padaku dengan tidak menurut padaku hah" ucap Vin semakin terus menjambak rambutnya dengan keras tanpa ampun sama sekali

" Aku mohon lepaskan aku dari sini aku mohon" pinta Teja dengan air mata terus mengalir dari matanya tidak membuat pria tampan ini merasa iba padanya

" Kau ingin pergi dari sini hmm, mau pergi, mau pergi" ucap Vin menggenggam rambutnya dan menatap dengan amarah menyala di matanya itu

" Aku mohon, aku mohon lepaskan aku, aku, aku tidak ada masalah denganmu"

" Tidak ada masalah denganku, hmm benar sekali, tapi aku senang bertemu denganmu dan bermain main denganmu sayang"

" Tidak aku mohon ampuni aku" ucap Teja memejamkan matanya saat Vin ingin mengacungkan sebilah pisau padanya

JLEBB

Sebuah ranting tajam menusuk perut si pria tampan itu dengan menembus ke depannya membuat dirinya terpaku dan menatap bawah dimana rantig tajam itu menembus perutnya

" Veebhaaa" teriak teja langsung berlari dan memeluk veebha dengan tangisan karena ketakutan

" Kau tidak apa apa teju, apakah kau terluka" ucap Veebha memberikan perhatian pada sahabatnya itu

" Aku tidak apa apa vee, terima kasih telah menolongku, aku tidak tahu lagi kalau tidak ada dirimu Vee, nasibku sudah berakhir"

"KURANG AJAR" teriak Vin mencabut ranting yang menembus perutnya dan bersiap menyerang mereka

" Teju ayo pergilah dari sini dan cari bantuan, aku akan melawan dia, ayo cepat Teju"

" Tapi bagaimana denganmu"

" Cepat pergi Teju, ayo cepat"

" Tapi....."

" "CEPAT TEJUU!!!" teriak Veebha membuat teja pun berlari meninggalkan veebha sendirian bertarung dengan Vin yang masih kuat

" Kau ingin bertarung denganku, hah, jangan harap setelah kau kalah, kau akan kehilangan nyawamu disini" ucap Vin tersenyum sinis menatap Veebha

" Kita lihat saja nanti brengsek" ucap Veebha mulai menyerang Vin dengan tangan kosong serta menghajar dirinya habis habisan tetapi sayang Vin masih tegak dan memukul dan  menendang Veebha berkali kali sampai tersungkur

House of Pandavchali - SEASON 1Where stories live. Discover now