05 |✨Senior gadungan✨

41 4 1
                                    

"Lo senior tapi tingkah lo sama sekali nggak mencerminkan sebagai seorang senior. Bener-bener miris!"
-Sonya-

🟡🟡🟡

"Pagi, Pacar!" Sapaan itu sontak membuat Firen membalikkan badannya menghadap sumber suara.

Lalu kedua sudut bibirnya terangkat membentuk lekungan manis yang dapat menyihir siapapun yang melihatnya.

Bagaimana tidak, Firen baru saja sampai di sekolah dan baru melepas helm-nya. Tiba-tiba seseorang yang belakangan ini menjadi alasan ia tersenyum hadir dengan senyum hangatnya.

"Malah bengong, jawab dong," tukas Juan yang berhasil membuyarkan lamunan Firen.

"Eh, pagi Kak." Firen berucap lembut.

Juan terkekeh. "Tumben telat."

"Tadi ada urusan dulu, Kak." Yap, Firen berbohong. Tidak biasanya seorang Firen datang terlambat, tapi karena kemaren ia melakukan kesalahan yang membuat jus alpukat milik Kinan tumpah.

Alhasil, ia harus mendapatkan hukuman lagi. Tidak boleh pergi ke sekolah sebelum pekerjaan rumah selesai. Miris sekali.

Juan mengangguk singkat. "Ya udah, sana masuk." Tangan Juan pun terangkat mengusap surai panjang milik gadisnya.

Ah, sepertinya itu sudah menjadi kebiasaan Juan.

"Aku ke kelas dulu ya, Kak." Baru saja Firen membalikkan badan, tangannya langsung dicekal seseorang.

"Main ninggalin aja, bareng dong," ucap Juan lalu menggandeng tangan Firen dan berjalan beriringan menuju kelas.

Bel masuk memang sudah berbunyi, tapi koridor sekolah masih juga ramai dipenuhi murid. Tidak sedikit pasang mata yang memperhatikan mereka berdua.

Hal itu jelas-jelas membuat Firen risih. Harusnya ia tadi pergi ke kelas sendirian saja agar tidak ada yang memperhatikannya secara lekat seperti ini.

"Kepalanya jangan ditunduk." Ucapan Juan sontak membuat Firen menegakkan kepalanya.

Juan, cowok itu memang tidak suka jika melihat Firen selalu saja menunduk. Padahal, tidak ada yang ditakutkan dari mereka semua.

Sadar akan kekasihnya yang mulai risih, Juan mempererat genggaman tangan mereka. Seolah memberi tahu kepada mereka semua bahwa cewek di sampingnya ini adalah miliknya.

"Juan!" Teriakan seseorang berhasil membuat langkah kaki Juan terhenti, begitupun dengan Firen.

Seorang cewek dengan rambut yang diikat kuda itu datang menghampiri dengan nafas ngos-ngosan. Melihat siapa yang datang, Firen seketika membulatkan matanya. Setelah itu ia kembali menunduk, tidak berani menatap mata orang itu.

Juan hanya menaikkan sebelah alisnya, seolah bertanya 'ada apa.'

"Bentar-bentar, gue napas dulu," ucap cewek dengan nametag Kinan Gevanza yang terpampang di bajunya itu.

Jangan kaget dulu, cewek itu memang benar kakak Firen. Namun, tidak ada satu orang pun murid SMA Angkasa yang mengetahui identitas mereka berdua.

Setelah puas menetralkan nafasnya, barulah Kinan angkat suara. "Gue tadi dari ruang guru dan lo dipanggil sama Bu Minah buat ke sana."

"Ngapain?"

"Katanya Bu Minah nggak bisa masuk kelas jadi dia nitip tugas sama lo."

"Kenapa harus gue?"

"Ya karena lo ketua kelasnya, Juan. Lagian lo nggak sendiri kok, bareng gue juga," ujar Kinan sembari tersenyum genit.

"Kenapa nggak lo aja?"

Glow Up With YouWhere stories live. Discover now