18.

1.4K 187 1
                                    

Jangan lupa vote..





















"MOM!! NANTI PESAWATNYA KEBULU TELBANG GIMANA? ALEA KANGEN SANA TANTE AILIIIIN!!"

Kaesa menghembuskan napas lelahnya, "Sayang.. Kita berangkatnya besok pagi.. Bukan sekarang. Tidur lagi ya?"

Alea menggeleng cepat, "Alea tidak bica tidul mom.. Alea pingin cepet ketemu sama tante Ailiin!! Alea kangen!"

Kaesa tersenyum tipis melihat tingkah anaknya ini. Dia kembali memeluk tubuh Alea yang hyper itu dan mengecup kepala anaknya itu lembut. Matanya menatap jam waker elektri yang berada di dinding kamarmya. Pukul 3 dini hari di Korea. Kaesa menghela napas lelahnya.

Sekarang memang waktunya mereka kembali ke Indonesia. Meninggalkan Korea yang memiliki kenangan menyenangkan sekaligus mengerikan untuk Kaesa. Tempat dia, Aletha, dan Alea menempuh hidup baru selain di Autralia dan Indonesia. Tempat dimana juga Aletha meninggalkannya selamanya.

Mimpinya waktu dia selesai video call dengan Irene kembali menghampirinya. Melintas dengan sendirinya saat Kaesa kembali mengingat senyum gummy yang imut dan manis itu.








"Kaesa.." Panggil Aletha lembut.

"Le-letha?!" Pekik Kaesa senang dan langsung memeluk sosok yang menggunakan dress berwarna putih tulang itu.

Aletha membalas pelukan Kaesa erat, "Aku titip Alea ya? Maaf baru bisa berpamitan sekarang.."

"Letha jangan pergi.. Jangan tinggalkan aku dengan Alea sendiri.." Pinta Kaesa sambil memeluk Aletha semakin erat.

Aletha terkekeh dan melepaskan pelukannya. Kedua tangannya menangkup pipi gembul Kaesa, "Kau tidak akan sendiri lagi Kaesa.. Ada Irene sekarang. Dia akan menggantikan tugas ku nanti.. Kamu cinta dan sayang kan sama dia?"

Mata Kaesa berkaca-kaca, "Ta-tapi Let-"

"Aku akan selalu ada di hatimu Kaesa. Always.." Ujar Aletha sambil menunjuk dada Kaesa.

Matanya menatap dalam mata Kaesa, "Aku selalu ada dipikiran kamu dan hati kamu dengan Alea. Terima kasih sudah ada disampingku saat aku jatuh. Terima kasih sudah selalu mensupport aku dalam apapun itu.. Terima kasih banyak.."

"Terima kasih juga kamu sidah membantu aku merawat Alea hingga sebentar lagi dia akan berumur 5 tahun. Terima kasih telah menjadi pendamping yang baik meskipun tahun penikahan kita masih teralu dimi untuk ditempuh. Terima kasih sudah selalu menjadi supporter terbaik untukku Kaesa.."

Wajah Aletha mendekat ke wajah Kaesa. Bibirnya mengecup bibir Kaesa lama. Kaesa mengeluarkan air matanya. Dia tahu, ini tidak akan lama lagi.

Aletha melepas ciumannya dan menatap Kaesa dengan senyum malaikatnya, "Aku akan selalu mencintau Kaesa. Begitu juga rasa sayangmu kepada ku akan srlelalu ku bawa dan ku simpan..."

"Aku mencintaimu. Aku menitipkan kalian berdua dengan Irene. Dia masa depanmu sebenarnya Kaesa.." Ujar Aletha mengelus pipi Kaesa lembut.

Pelukan terakhirnya dia berikan kepada Kaesa dan berjalan mundur menjauhi Kaesa. Kaesa ingin mengejar, tapi entah karena apa kakinya menjadi lemas dan dia jatuh bersimpuh ke tanah.

"Aku mencintaimu Kaesa. Aku berdoa kepada Tuhan supaya di kehidupan berikutnya aku bisa berdampingan denganmu dan bisa menggunakan cincin kita ini sampai akhir hayat" Ujar Aletha lembut.

Cahaya terang itu menyelimuti tubuh Aletha yang perlahan tenggelam dalam sinar yerang itu. "Aku mencintaimu Kaesa.." Dan itulah ucapan terakhir Aletha yang berhasil Kaesa tangkap.







Lintang Rasa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang