9. Pulang

5.5K 403 1
                                    

Sebelum mulai ke cerita jangan lupa klik 🌟 biar aku semakin semangat nulisnya. Kritik dan saran aku terima dengan senang hati. Hatur nuhun ^^

*
*
*

Rio turun dari motornya, kemudian berjalan masuk kedalam markas CERBERUS. Didalam markas sudah ada Arman, Candra dan anak-anak CERBERUS lainnya.

"Siapa yang berani ngehajar lo Ndra?" tanya Rio kepada Candra yang terlihat kacau. Wajahnya penuh dengan lebam dan memar.

Tadi, saat Rio sedang berada di rumah Kayla, Arman menelpon kalau Candra babak belur karena diserang oleh beberapa orang yang tidak diketahui identitasnya. Mendengar hal itu, Rio segera pergi ke markas untuk melihat keadaan Candra. Untung saja Candra tidak terluka parah tapi, tetap saja Rio marah karena temannya dilukai. Rio tidak suka jika ada orang yang macam-macam kepada orang yang ia anggap penting. Termasuk teman dan anggota gengnya.

"Gue juga gak tau Bos. Tadi malem waktu gue pulang dari mini market, tiba-tiba ada lima orang yang ngehadang jalan gue. Sebenarnya gue bisa aja ngelawan mereka tapi gue lagi bareng sama adek gue. Gue takut mereka ngapa-ngapain adek gue. Karena lengah, mereka jadi punya kesempatan buat ngehajar gue dengan cara keroyokan" kata Candra menjelaskan kronologi tadi malam saat dirinya dikroyok beberapa orang.

"Lo liat gak muka mereka?" Candra menggeleng.

"Mereka nutupin wajih mereka pake masker dan topi. Tapi mereka bilang kalau mereka itu...anggota Scorpio" Kata Candra menjeda ucapannya.

"Scorpio? Lo yakin Ndra?" tanya Rio memastikan. Candra mengangguk. Ia yakin tidak salah dengar waktu itu.

"Tapi bukannya Scorpio udah bubar dua tahun yang lalu? Pas Ila mutusin buat ngundurin diri dari posisi pemimpin dan keluar dari Scorpio, anggota mereka juga ikut keluar dan Scorpio pun bubar"

"Gue juga gak yakin, Man. Tapi masih ada kemungkinan kalau Scorpio bangkit kembali tanpa Kayla kan? Bisa aja Damar yang ngebangkitin lagi Scorpio" duga Candra.

Mata Rio terarah kepada Candra. Darimana Candra tahu tentang Damar? Sebenarnya Damar itu siapa? Kenapa hanya dirinya yang tidak tahu tentang dia?

"Lu tau Damar? Emang dia siapa?"

"Emang lo gak tau Bos?" Rio mendengus kesal. Bukannya menjawab pertanyaan Rio, Candra malah bertanya balik. Dia bertanya karena dia tidak tahu. Jika ia tahu siapa itu Damar, Rio juga tidak akan bertanya.

"Gak" jawab Rio singkat

"Masa lo gak tau Damar sih Bos? Emang Kayla gak pernah cerita?" tanya Arman

Deg

Lagi-lagi dadanya terasa nyeri. Apa selama ini Kayla menyembunyikan sesuatu darinya? Sebenarnya Kayla benar-benar sudah menerimanya atau tidak? Kenapa Kayla masih menyimpan rahasia diantara mereka?

Candra menyikut lengan Arman sebagai tanda kalau dia telah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak dikatakan. Arman menepuk jidatnya. Bodoh kau Arman

"Eh, umm..Bos. Kemarin malem lo nginep di rumah Kayla ya! Kok gue ke apart lo, lo gak ada?" tanya Arman mengalihkan topik.

"Iya. Buat apa lo ke apart gue?"

"Minta makan. Tapi karena lo gak ada jadi gue terpaksa ngeluarin duit buat makan di warteg" kata Arman nyengir lebar tapi tidak bertahan lama karena tatapan dingin Rio.

_____________________________________________

Kayla terus-menerus melihat layar ponselnya untuk mengecek apakah ada pesan atau panggilan dari Rio atau tidak. Dari kemarin, dia tidak mengabari Kayla semenjak pergi dari rumahnya. Sebelumnya Rio tidak pernah menghilang tanpa kabar seperti ini. Kecuali, jika ia sedang marah. Tapi marah kenapa?

Preman Bucin [End] Where stories live. Discover now