Hello! Ini bagian 1 nya, semoga suka dengan ceritanya dan berkenan untuk memberi dukungannya untuk cerita ini berupa vote, dan komen kesan, kritik dan sarannya.
Happy reading 💕
.
..
...
....
.....
Aleyna POV
"Prangg," terdengar bunyi barang pecah, lalu diiringi dengan teriakan yang sangat keras dan frustasi.
Aku tetap bertahan di dalam kamar dan berusaha untuk tenang. Kalau bapak lagi marah sampai melempar barang berarti lagi ada masalah di tempat kerjaannya. Meski ini sudah terlampau sering terjadi, tapi hatiku tetap saja was was.
Hari ini harusnya aku bisa mengatakan bagaimana hari pertamaku sekolah di semester 2 seperti murid murid lainnya. Namun apa daya, hal pertama yang terjadi saat aku baru saja menginjakan kaki dirumah adalah peringatan mas Riza yang menyuruhku segera masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu dikarenakan bapak sedang kumat.
Suara dari luar sudah tak terdengar lagi, mungkin bapak sudah tidur karena biasanya ia langsung tertidur setelah berhasil meluapkan emosi.
Aku membuka perlahan pintu kamarku, dan melihat kondisi sudah stabil. Terlihat ibu sedang membuang serpihan kaca yang tadi dilempar oleh bapak. Wajah ibu terlihat sayu, entahlah aku bingung mengapa ibu sampai sekarang masih bertahan dengan bapak.
Dulu aku pernah menyinggungnya tentang persoalan itu, dan ibu menjawabnya dengan senyum lembut. Kejadian lampau itu bisa kita jadikan pelajaran untuk hidup yang jauh lebih baik, mungkin sekarang masih masa cobaan, namun esok semua akan sirna dan berganti cerah.
Maksud tentang kejadian lampau itu, aku sangat benci untuk mengingatnya kembali, kejadian yang membuat keadaan keluargaku berubah seratus delapan puluh derajat. Entahlah, mungkin aku bisa menceritakan tentang itu nanti.
Aku menghampiri ibu dan membantunya mengangkat karung yang berisi kaca untuk dibuang.
"Sini Al aja yang buang Bu," Ibu pun memberikan karung tersebut tanpa banyak kata, biasanya ibu akan menolak dan membuat kita berdebat kecil, namun sekarang tampaknya ibu sedang lelah.
Aku membersihkan tanganku yang terkena tempat sampah dengan selang yang berada di halaman yang biasanya digunakan untuk menyiram tanaman.
"Capek Bu?" Aku sedikit mengutuk perkataan yang keluar dari mulutku begitu saja, hatiku bilang tentu saja ibu sangat capek Al, pertanyaan yang bodoh.
Ibu tersenyum. "Nggak, kok Al."
Aku mengangguk paham.
"Gimana tadi sekolahmu? Lancar?"
Aku kembali mengangguk, "Lancar kok, tadi cuma dapat wejangan untuk lebih giat belajar aja dari Bu Yayuk."
"Tentu anak ibu pasti bisa, kemarin aja dapat ranking satu, tapi ingat ya Al ibu nggak pernah maksain kamu untuk menjadi yang terbaik, Yang penting kamu tau aja kewajiban kamu."
Aku mengangguk lagi.
"Maaf, kemarin ibu dan bapak nggak bisa ngasih hadiah." Ibu tersenyum meringis, merasa bersalah.
Aku cepat cepat menggeleng dan mengatakan tidak apa apa.
Keadaan hening.
Ibu terlihat menghela napas lelah, lalu izin kepadaku untuk masuk kedalam kamar. Aku pun mengangguk.
Aku merenung, sambil melihat senja diluar rumah. Aku biasa irit bicara dan cuek dihadapan teman teman yang lainnya. Akan tetapi, aku bisa menjadi sangat khawatir dan perasa dihadapan orang terdekat seperti ibu, juga termasuk Cila dan Lea.
Mengingat tentang Cila dan Lea, kami bertiga sahabatan karena kejadian yang tidak terduga.
Melihat senja yang indah membawa pikiranku menuju kejadian 3 tahun yang lalu saat kita bertiga pertama kali bertemu.
Flashback ON (Aleyna POV)
Hari ini aku resmi menjadi seorang murid baru setelah aku pindah dari pondok pesantren, dikarenakan Mba Puput, kakak sulungku mengetahui bahwa aku menjadi korban bully dan juga kekerasan dari kakak pembimbing yang ada di asrama.
Entahlah, aku sudah berusaha menutupi bekas luka akibat pembulian itu rapat rapat agar tidak diketahui oleh ibu, namun mba Puput melihat luka itu terlebih dahulu.
Sejak awal masuk asrama sini aku tahu bahwa anak anak yang lain tidak menyukaiku karena kondisi fisikku, dan juga aku sering dipuji oleh guru dikarenakan nilai nilaiku dan anak anak yang lain tidak terima dibanding-bandingkan olehku.
Setelah mba Puput lapor pada pihak sekolah, mereka yang membuliku diinterogasi dan mendapat surat peringatan, namun ibu yang lebih dulu panik menyuruhku untuk pindah sekolah.
Dan sampailah aku di sekolah ini, tepat aku berdiri di depan kelas yang bertuliskan 8A. Aku memasuki kelas tersebut mengikuti kepala sekolah yang telah lebih dulu masuk. Tampak wali kelas yang langsung menyambutku dan murid murid lain tampak acuh.
Aku memperkenalkan diriku dengan singkat lalu menduduki kursi yang ditunjuk oleh wali kelasku. Pelajaran pun mulai seperti biasa. Dan saat di pelajaran Bahasa Indonesia ada tugas kelompok yang ditentukan menurut absen.
Aku sekelompok dengan murid yang bernama Alea dan juga Asyila, sebenarnya aku agak gugup dengan tugas berkelompok, karena takut mereka tidak mau berkelompok denganku atau hanya memanfaatkanku saja seperti kejadian dulu waktu asrama. Namun segera kutepis pikiran jelek tersebut.
Istirahat pun tiba, saat itu ada dua murid perempuan menghampiriku yang tengah sibuk mengambil bekal di dalam tas.
"Hai Aleyna! kenalin namaku Lea, dan yang ini namanya Cila." Ujar murid perempuan yang memiliki warna kulit sawo matang namun tampak manis di wajahnya, sedang menunjuk teman di sampingnya yang berambut pendek,dan bertubuh mungil ramah. Mungkin dia yang bernama Alea dan juga teman disampingnya bernama Asyila.
Aku paksakan untuk mengeluarkan suaraku meski sedikit gugup, "H-hai Lea, Cila."
"Oh iya, kerja kelompoknya bisa kan besok sepulang sekolah dirumahku, minta nomormu juga ya biar bisa kirim alamat lewat chat." Jelas Cila. Aku pun mengangguk dan menyebutkan nomor teleponku.
"Oke, thanks ya Al, jangan lupa besok kerja kelompok dirumah Cila." Aku kembali mengangguk sambil membalas lambaian tangan Lea dan Cila. Mereka sangat cantik dan ramah sekali.
Flashback Off
Itulah kejadian pertama kali aku bertemu dengan Lea dan Cila. Saat itu aku belum tahu, bahwa kejadian itu merupakan awal dari banyaknya cerita yang dalam dan penuh makna.
.
..
...
.....
...... Bersambung......
Hello! Ini bagian 1 nya, semoga suka dengan ceritanya dan berkenan untuk membaca/menunggu bagian lanjutannya. Thank you. -HR
Minta dukungannya ya untuk cerita pertamaku ini, boleh dengan cara vote dan komen untuk kesan, kritik dan sarannya. Terima kasih.
YOU ARE READING
INSECURE?NO!
Teen Fiction-Manusia yang tidak sempurna dituntut untuk menjadi sempurna oleh orang orang sekitarnya yang tak sempurna pula, namun menghakimi dan menuntut hal-hal yang bukan merupakan haknya. - :::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::...
