46. Menyesal

Mulai dari awal
                                    

"Ya, kau benar. Aku sangat menyesal"

"Aku tahu"

Terdiam beberapa saat, Taehyung mendongakan kepalanya hingga menghadap laki-laki lawan bicaranya tersebut.
"Apakah ia benar-benar membenciku karena perkataanku malam itu?"

"Tentu saja"

Taehyung menghela nafas panjangnya merasa frustasi.
"Apa yang harus aku lakukan Yoon? Aku sangat menyesal dan juga mencintainya"

"Aku pun tidak mengerti. Yang aku tahu, Kookie sedang tidak ingin bertemu denganmu untuk sementara waktu ini hyung"

"Ugh! Aku laki-laki yang bodoh!" ia mengusap kasar wajahnya berulang kali.

"Hyung, kurasa kau harus segera meminta maaf padanya" ucapan Yoongi membuat Taehyung sontak mengalihkan pandangannya ke arah Yoongi.
"Sebelum ada seorang laki-laki yang berhasil membuatnya melupakanmu"

***

"Kalau kau lapar atau haus, kau bisa mengambil beberapa makanan dan minuman ringan di kulkas, aku akan menyelesaikan tugasku dahulu"

"Aku akan menunggu, terimakasih Kookie"

Jungkook mengangguk dua kali kemudian berlalu memasuki kamarnya. Sedangkan Yugyeom melangkah menuju dapur untuk mengambil segelas es jeruk di kulkas.

Setelah mendapat apa yang diinginkan olehnya, ia kembali terduduk di atas sofa ruang tengah. Meneguk beberapa kali jus jeruk yang berada di tangannya seraya memfokuskan pandangannya ke arah televisi yang tengah memainkan sebuah acara reality show.

"Yugyeom!"

Mendengar seruan namanya, Yugyeom pun dengan sigap menolehkan kepalanya ke arah sumber suara.

"Nee, bunny?" balasnya.

"Bisakah kau kemari?"

Tanpa membalas teriakan Jungkook, ia segera bangkit dari duduknya dan berlenggang menuju kamar Jungkook.
"Ada apa?"

"Menurutmu lebih baik aku warnai bagian ini dengan biru tua atau biru muda?"

Yugyeom melangkah mendekat agar dapat melihat lukisan Jungkook dengan lebih jelas.

"Hm.. Biru tua"

"Baiklah, terimakasih Gyeom"

Ia mengangguk dan memutuskan untuk menempatkan bokongnya di pinggir ranjang yang berada tepat di belakang Jungkook yang tengah mengerjakan tugas kuliahnya.

"Namjoon hyung kemari?"

"Ya, siang tadi"

"Apa yang dibicarakannya? Apakah ia membuatmu menangis?"

"Tidak"

"Lalu?"

Kookie menghentikan kegiatannya, berdiam sesaat sembari memandangi lukisan hasil karyanya dengan tatapan kosong.
"Ia mengundangku untuk pergi ke sebuah pesta lusa nanti"

"Sabtu ?"

Membalikan tubuhnya menghadap Yugyeom, Kookie menganggukan kepalanya beberapa kali dan tertunduk lesu.

"Namjoon hyung juga mengajakmu dan Yoongi untuk ikut denganku. Sebenarnya aku sangat ingin datang, bertemu dengan Namjoon hyung, Jimin hyung, Hobie hyung, dan Seokjin hyung. Hanya saja.. yah kau tahu-"

"Aku mengerti"

Yugyeom berdiri dari duduknya, menghampiri Jungkook yang hingga kini masih menundukkan kepalanya.

"Jika kau ingin datang, aku akan ikut. Tapi jika kau tidak kuat untuk datang, aku pun akan menemanimu" Yugyeom mengusap lembut pundak Jungkook.

"Aku akan selalu ada untukmu, Kookie"

Me AmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang