Part 42|

91.3K 6.2K 201
                                    

Ryszard dan Nea sudah sampai di mansion. Saat baru masuk mansion mereka dikejutkan dengan kehadiran mama Ryszard, bukan kehadiran mereka yang membuat Nea dan Ryszard terkejut tapi sikap mamanya yang tiba-tiba bersikap baik kepada Nea.

"Kalian sudah pulang?" Sapa mama Ryszard dengan senyum mengembang.

"Sudah mah," ucap Ryszard lalu mencium tangan ibunya dan berganti dengan Nea yang melakukan hal yang sama, yaitu mencium tangan mamah Ryszard. Tapi aneh nya mamah Ryszard tak menolak atau bersikap kasar pada Nea malah sebalik nya.

"Bagaimana kabar kalian dan calon cucu mamah?" Tanya mamah Ryszard.

"Baik mah,"

"Syukurlah, ayo kita makan dulu. Kalian pasti belum makan kan?"

Ada apa ini? Kenapa ibu mertua Nea tiba-tiba bersikap baik seperti ini padanya? Apa dia benar-benar berubah setelah kepergian ya beberapa waktu, atau malah sebalik nya ia malah sedang menyusun rencana untuk mengusir Nea dari hidup anak nya.

"I iya mah," jawab Nea gugup. Entah kenapa ia masih tak percaya dengan perubahan sikap ibu mertuanya itu tapi jika benar-benar berubah maka dengan senang hati Nea menyambut hal itu.

Mereka bertiga pun makan dengan khidmat di meja makan.

"Tambah lagi dong makanan nya, kamu kan sedang hamil jadi harus makan yang banyak." Ucap mamah Ryszard dengan menambahkan secentong nasi ke piring Nea.

Nea melirik ke arah suaminya seraya mempertanyakan ini semua, tapi Ryszard hanya mengangguk.

Ryszard sama sekali tak terkejut dengan perubahan sikap mamah nya. Karena sebenarnya selama ini Ryszard menghukum mamah nya dengan cara membawa mamah nya ke vila nya yang jauh dari kota yang tidak ada sinyal ataupun akses internet disana dan juga mencabut semua fasilitas nya. Mamah Ryszard yang notabene nya seorang ibu sosialita yang tak bisa hidup tanpa harta dan tahta pun mau menuruti kemauan Ryszard agar bersikap baik kepada istrinya. Jika tidak bisa bersikap baik minimal tidak berbuat jahat kepada Nea, itu harapan Ryszard.

"Kami keatas dulu mah, mau istirat."

Ryszard pamit dengan menggandeng istrinya, mamah nya pun mengguk sebagai jawaban.

Di kamar.

Nea merebahkan tubuhnya dikasur, rasanya tubuhnya seperti  remuk karena perjalanan jauh. Sedangkan Ryszard langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sosok yang bertelanjang dada dengan handuk putih yang melilit pinggangnya, buliran air menetes dari kepalanya yang masih basah sehingga menambah kegantengannya lelaki itu berkali kali lipat.

Ryszard mendekat kearah istrinya yang berada dikasur sedang menatap kearah langit-langit kamar nya. Dengan perlahan Ryszard menaiki kasur king size itu dan langsung mengungkung tubuh mungil istrinya, dengan bertumpu pada tangan dan kedua lutut nya agar tidak menimpa perut buncit istri nya.

Nea terbelalak kaget dengan kehadiran suaminya tiba-tiba di tengah lamunan nya, apalagi suaminya yang kini sedang menatap nya tepat di atas tubuhnya dengan rambut basah, wangi sabun dan shampo masuk ke indra penciuman Nea membuatnya semakin terpesona dengan suaminya ini. Tapi Nea tak mau menunjukan nya kepada Ryszard, jika ketahuan Nea  terpesona pasti tingkat percaya dirinya yang sudah di umbun-umbun itu pasti akan meloncat lebih tinggi lagi.

"Iii apaan sih, kaget tauk." Rengek Nea dengan manja yang semakin membuat Ryszard gemas padanya hingga mengecup wajah Nea bertubi-tubi. 

"Em," Nea mencoba menghindari nya tapi tak bisa karena kepalanya di pegang oleh Ryszard agar tak bergerak kemana-mana.

Terpaksa Menikah Dengan CEO [Revisi]Where stories live. Discover now