Part 19|

152K 9.6K 200
                                    


Hari berganti minggu, dan minggu berganti bulan. Nea sudah mulai aktif masuk kuliah. Cepatnya waktu berjalan membuat Ryszard cemas, karena hubungannya dengan Nea belum berkembang. Setiap hari Nea disibukkan dengan tugas-tugas yang menumpuk, begitu juga dengan Ryszard yang semakin hari semakin sibuk dikantornya. Ia takut jika waktunya nanti tiba saat mereka berpisah Nea masih tak memiliki perasaan untuknya dan meninggalkannya sesuai perjanjian mereka dulu. Tapi mulai hari ini ia bertekad untuk membuat Nea mencintainya sehingga tidak bisa meninggalkan nya.

Pagi ini Nea terburu-buru menururuni tangga. Ia berlari tegopoh-gopo sambil merapikan rambutnya dengan menguncirnya tinggi-tunggi memperlihatkan lehe jenjangnya .

Saat tiba di meja makan ia mendapati Ryszard yang sudah duduk manis disana.

"Selamat pagi pak." sapa Nea seraya menarik kursi untuk duduk berhadapan dengan Ryszard dan meletakkan ranselnya di kursi kosong sebelah.

"Pagi."

Nea mengambil roti dan dengan cepat ia mengoleskan selai diatasnya. Lalu dengan kilat memakannya, tak lupa juga menegak segelas susu coklat yang sudah disiapkan bi Lastri.

Glek..glek...

"Pelan pelan." tegur Ryszard yang dari tadi menatap tingkah laku Nea.

"Saya udah nggak ada waktu lagi nih pak. Ada kuis soal nya." ucap Nea lalu mengambil ransel yang ada disamping nya.

Belum sempat Nea melangkah Ryszard sudah menghentikan Nea.

"Tunggu"

"Ada apa?" Tanya Nea.

"Saya akan mengantarmu" ucapnya.

"Emang bapak gak ke kantor? Udah gak usah pak nanti bapak telat lagi kekantornya." tolak Nea.

"Yang punya perusahaan itu saya. Jadi terserah saya."

_______


Ryszard mengantar Nea masuk ke area kampus dengan mobil mewahnya. Sontak membuat mahasiswa juga dosen yang berada disana terpusat kearah mobil itu.

"Saya masuk dulu ya pak. Makasih udah nganter saya." pamit Nea seraya mengambil tangan Ryszard dan mencium punggung tangan nya.

Saat Nea melepaskan tangan Ryszard hendak keluar mobil, tangan nya ditahan.

"Ada apa?" Tanya Nea sambil menatap iris hitam yang ada di depan nya.

"Cup" tanpa peringatan Ryszard mencium kening Nea hingga membuat sang empu membeku seper-sekian detik. Nea tak tahu kilat apa yang barusan menyambarnya hingga membuat tubuhnya menegang dan membuat jantungnya berdetak tak beraturan.

"Sudah masuk sana! Katanya mau telat." mendengar suara bariton itu Nea langsung tersadar. Ia tak tahu harus bersikap apa sekarang.

"Y yaudah s saya mau masuk dulu" ucap Nea dengan gugup lalu turun dari mobil itu. Saat ia keluar dari mobil itu, Nea langsung memegangi dadanya. Lalu menghembuskan napasnya lewat mulut, untuk menetralkan napasnya yang tersengal-sengal. Padahal itu hanya ciuman di kening, tapi kenapa jantungnya bisa berdegup kencang seperti itu. Bukanya Ryszard pernah melakukan lebih, dengan mencium bibirnya beberapa kali. Lalu kenapa sekarang rasanya berbeda, atau karena ciuman itu terasa tulus baginya. Sedang kan Ryszard hanya terkekeh melihat tingkah sang istri yang menggemaskan. Tunggu! Apa? Ryszard terkekeh? Sejak kapan manusia itu bisa terkekeh?

Melihat Nea sudah hilang dari pandangan nya. Ryszard memutuskan untuk meninggalkan kampus dan bergegas kekantornya.

Di kantor

Terpaksa Menikah Dengan CEO [Revisi]Where stories live. Discover now