Part 37|

103K 6.2K 281
                                    

Nea dan Ryszard sedang sarapan berdua di meja makan. Mereka menyantap makanan masing-masing.

Tiba-tiba ada dua orang yang datang, satu perempuan yang sekarang ini berlari menuju Nea dan di ikuti dengan lelaki yang berjalan santai di belakang nya.

"Nea.....!" Teriak nya.

Nea yang sedang makan pun kaget, tapi saat melihat orang yang menyerukan namanya adalah sahabatnya, ia langsung bangkit dari duduk nya dan merentangkan tangan menyambut pelukan Sania dengan suka cita.

Mereka pun berpelukan.

"Aaaa... Nea gue kangen sama lo," ucap nya seraya memeluk Nea erat.

"Aku juga, Jahat banget sih.. nggak bilang kalau mau pergi ke Thailand," rengek Nea dengan membalas pelukan Sania tak kalah erat nya.

"Hei berhenti! anak saya bisa gepeng karena kalian menekan nya," ucap Ryszard memperingati mereka berdua.

Nea yang masih berpelukan dengan Sania pun tiba-tiba melebarkan matanya dan buru-buru melepaskan pelukanya, ia takut terjadi apa-apa dengan bayinya. Sedangkan Sania, ia kebingungan dengan ucapan Ryszard barusan.

Sania sekarang sedang menatap penuh tanya kearah Nea. Ia masih tidak percaya dengan yang barusan diucapkan oleh suami dari sahabatnya.

Nea yang mengerti tatapan Sania pun langsung berucap "Aku hamil, San."

"APA?" Bukan hanya Sania yang berteriak kencang melainkan juga Emrik yang ada di belakang nya.

"Iya aku hamil," ucap Nea memperjelas nya.

"Kok bisa?" Entah muncul dari mana pertanyaan itu, tapi yang jelas Sania lah yang spontan mengatakan nya.

"Apa maksud mu? Kenapa tidak bisa? Saya suaminya," ucap Ryszard tak terima.

"M maksud s saya eh itu pak. Euhh.. apa ya," ucap Sania gugup dan penggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Maksudnya adalah kenapa kalian tidak membagi kabar gembira ini kepada kita," Emrik yang mengambil alih karena ia melihat Sania yang sudah salah tingkah dan bingung mau menjawab apa.

"Kan mau kasih surprise buat kalian," ucap Nea.

"Emang udah berapa bulan? Perasaan gue pergi lo masih datar-datar aja. Eh pulang-pulang perut lo udah ngeganjel aja," tanya Sania.

"Masih 7 minggu kok, tapi bayi aku twins," jawab Nea.

Lagi-lagi Sania dan Emrik dibuat terkejut dengan penuturan Nea.

"Hah!" Pekik Sania dan Emrik bersamaan.

"Hahahaha," tawa Nea pecah sedangkan Ryszard, ia masih setia dengan wajah datarnya.

"Kalian lucu banget deh. Kayak nya jodoh, dari tadi barengan terus," ucap Nea dengan tawa yang masih tersisa.

Mendengar ucapan Nea barusan, tatapan Sania dan Emrik langsung bertemu. Eits, bukan tatapan yang romantis-romantis gitu. Tapi tatapan  dingin dan mematikan.

"Huh ogah!" Sungut mereka berdua lagi-lagi bersamaan.

Melihat Sania dan Emrik saling menatap seperti akan ada peperangan, Nea angkat bicara.

"Udah-udah, kok jadi ribut. San, ayo kita ke taman belakang, aku mau cerita banyak dan kamu juga harus ceritain semua yang kamu lakuin disana," ucap Nea yang langsung menarik tangan Sania pergi dari sana.

"Hei makanan mu belum habis!" Teriak Ryszard kepada Nea yang sudah meninggalkan nya dan Emrik.

"Nanti aku makan lagi," teriak Nea yang sudah tak menggubris ocehan Ryszard.

Terpaksa Menikah Dengan CEO [Revisi]Where stories live. Discover now