Part 28|

138K 8K 159
                                    

Ryszard mengendarai mobilnya seperti orang kesetanan. Ia menancap gasnya dengan penuh karena ingin cepat sampai ketahuan nya. Didalam mobil itu sangat tampak sekali saat ini ia sedang gusar.

Saat ia melanjutkan mobil dengan kecepatan penuh, tiba-tiba lampu merah menghalanginya untuk melaju.

"Shit"

Umpat nya frustasi dengan memukul stir mobilnya. Lampu merah yang lamanya hanya 100 detik sekarang terasa satu jam lama nya.

Setelah menunggu lampu menghijau, Ryszard langsung menancap gasnya penuh.

Di mansion.

Nea mengelap setiap sudut lantai mansion ini dengan alat pel yang ia bawa dari tadi. Ia tak merasa keberatan karena sebelumnya memang ia sudah terbiasa dengan pekerjaan seperti ini. Tak ada seorang pelayan pun yang berani membantunya termasuk bi Lastri, mereka semua takut dipecat jika sampai membantu Nea sedikit saja.

Dirasa seluruh sudut rumah ini sudah bersih, Nea membereskan alat pel nya dan mengembalikan ke tempatnya.

"Huh! Ternyata capek juga ya bersihin dan ngepel seluruh isi rumah ini." keluh Nea seraya mengelap peluh yang membasahi kening nya. Sekarang ini posisi Nea sedang beristirahat di tangga.

"HEY DASAR PEMALAS! Kamu pikir setelah ini tidak ada pekerjaan lagi untukmu sehingga kamu enak-enakan duduk disini!" Baru saja Nea mengistirahatkan pinggangnya, sudah ada yang mengagetkan nya saja.

"Sana masak! Saya lapar." Titahnya Nea pun hanya bisa mengangguk patuh.

"KAMU TIDAK PUNYA MULUT? Hah!"

"Pu-punya."

"Lalu kenapa kamu hanya diam saja?"

"Ma-maaf" ucap Nea menunduk.

"Maaf-maaf, kamu bisa nya cuman minta maaf!"

"Jangan pikir selama kamu jadi istri anak saya bisa enak-enakan ya. Kamu itu pantas nya itu jadi pembantu. Mengerti?!"

"Kenapa diam saja? Cepat sana pergi ke dapur!"

"I iya,"

Nea melangkahkan kakinya pergi ke dapur dan memotong bahan-bahan yang bisa ia masak. Sebenarnya ada rasa ragu didalam hatinya karena ia jarang sekali memasak. Tapi dengan bibimbingan kertas yang sudah dituliskan bi Lastri, ia bisa menghidangkan sup kesukaan mama Ryszard. Karena kebaikan bi Lastri lah sekarang Nea bisa selamat.

'Semoga tidak mengecewakan' guman Nea dalam hati.

Nea membawa sup itu ke ruang makan dan menghidangkan nya di meja  makan.

Saat mama Ryszard mulai menyruput sup itu hati Nea begitu tak karuan, ia takut kalau rasanya tidak sesuai.

'Lumayan!' Batin mama Ryszard saat pertama kali sup itu masuk kemulutnya. Namun beda dengan yang ia ucapkan saat ini.

"Sup apa ini? Kamu itu tidak becus masak!" Setelah mengucapkan itu ia langsung menyingkirkan sup itu dari meja hingga mangkuknya pecah berkeping-keping mengenai kaki Nea. Sudah tersiram sup panas ditambah lagi pecahan beling yang membuat kaki nya terluka.

"Aw" pekik Nea tertahan.

Tanpa mereka sadari, adegan barusan tertangkap oleh mata hitam pekat yang sedari tadi mengamati pergerakan mereka.

Saat melihat Nea tersiram sup dan tergores beling, Ryszard yang baru datang dan melihat beberapa adegan pun langsung berlari ke arah Nea yang sudah memekik kesakitan diiringi air mata yang berlinang.

"Mah!" Bentak Ryszard ke mamanya.

Mamanya yang masih duduk pun kaget melihat kedatangan Ryszard .

Ryszard dengan sigap berjongkok mengelap dan meniup kaki Nea yang terkena tumpahan sup juga goresan beling.

Terpaksa Menikah Dengan CEO [Revisi]Where stories live. Discover now