Part 29|

144K 8.4K 272
                                    

Saat malam hari Ryszard dan Nea menuruni tangga dengan berjalan beriringan. Setelah tadi cukup lama Ryszard menunggu Nea berkutat di depan cermin hanya untuk memakaikan foundation di lehernya untuk menutupi hasil karya seni yang dibuat oleh Ryszard yang jumlahnya tidak bisa dibilang sedikit.

Terlihat di meja makan terdapat mama dan adiknya. Langkah demi langkah mereka tempuh, sampai akhirnya mereka duduk di kursi masing-masing.

"Dia siapa kak?" Tanya Aleta dengan polosnya. Ia memang benar-benar tak tahu tentang Nea.

"Cuma pembantu." Bukan Ryszard yang menjawab malah mamanya yang angkat bicara dengan sinis.

"Mah!" Peringat Ryszard kepada mamanya.

"Dia istri ku!" jawab Ryszard seraya memandang kearah Nea yang menunduk. Sedangkan Nea, ia sedikit tertegun saat Ryszard menyebutnya sebaik istrinya.

"What?" Pekik Aleta kaget.

"Kamu terlihat sangat muda dan cantik. Umur berapa? Kenapa bisa menikah dengan kakak ku? Dan kenapa kalian tidak memberi tahu kami jika kalian menikah? Dan-"

"Cukup! Lebih baik makan makanan mu, nanti kakak yang akan menjelaskan padamu."

"Tapi aku bolehkan lain kali pergi jalan-jalan dengan nya? Aku sangat ingin mempunyai teman perempuan untuk bisa ku ajak jalan-jalan atau yang lain nya. Mau kan kakak ipar?" Tanya Aleta.

"Aleta! Makan!" Titah mama Ryszard kepada Aleta, ia merasa tidak suka jika Aleta terlalu akrap dengan Nea.

Dengan wajah lesu pun Aleta kembali memakan makanan nya.

Setelah mereka menyelesaikan makan masing-masing, Nea diperinahkan Ryszard untuk pergi ke kamar.

"Jadi kapan kamu akan menceraikan gadis kampung itu?" Tanya mama Ryszard to the point.

"Mama sudah tahu semuanya. Dan mama kesini hanya mau memastikan jika kamu tidak tenggelam dalam permainanmu sendiri." Imbuhnya.

"Maksud mama apa? Permainan apa yang mama maksud?" Tanya Aleta yang tak mengerti. Sedangkan Ryszard, ia hanya diam membisu.

"Diam lah! Pergi sana ke kamar, mama ingin bicara dengan kakak mu!" Titah nya.

Aleta yang melihat mamanya sudah sedikit marah, ia tak mau cari masalah lebih baik ia cari aman dengan masuk kamar. Karena disini pun tak ada gunanya, ia tak paham dengan apa yang di bicarakan mamanya dan kakaknya.

Setelah Aleta angkat kaki dari sana Ryszard pun membuka suara. "Aku tidak akan menceraikan nya." ucap Ryszard dengan tegas.

"Apa maksud mu? Jangan bilang kamu mulai mencintai gadis kampung itu."

"Dia istri ku mah! Namanya Nea bukan gadis kampung. Dan yah! benar apa kata mama, tapi aku bukan mulai tapi sudah. Sudah benar-benar mencintainya." Ryszard benar-benar mencintai istrinya dan tak mau kehilangan nya. Ia tak peduli walau pun mamanya tidak merestui hubungan nya yang jelas ia akan mempertahankan pernikahan nya sampai kapan pun.

Plak

Tanpa aba-aba mamanya menampar pipi Ryszard.

"Kamu sudah gila, huh! Dia bukan perempuan yang tepat untuk mu. Mama tidak akan menyetujuinya, dan apa kamu lupa? Umur kalian itu terpaut cukup jauh, bahkan dia lebih muda dari adik mu!"

"Aku tidak peduli tentang hal itu! Yang jelas aku mencintainya dan sampai kapan pun tidak ada yang bisa memisahkan nya dari ku!" Setelah mengatakan itu, Ryszard langsung pergi meninggalkan mamanya.

******

Ryszard memasuki kamar nya dan tidak mendapati Nea didalam sana. Ia mencari Nea ke kamar mandi tapi juga tak menemukannya. Tak sengaja matanya mengarah ke pintu balkon yang terbuka, ia pikir pasti Nea ada disana. Dan ya, benar dugaan nya gadis itu sedang memandang langit yang cukup cerah pada malam itu, entah apa yang dipikirkan gadis itu tapi yang jelas ia sangat fokus dengan bintang-bintang yang ada di langit dan tidak menyadari bahwa ada orang selain dia disana.

Terpaksa Menikah Dengan CEO [Revisi]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon