Part 38|

94.7K 6.5K 195
                                    

Mereka kini berada di dalam mobil. Dengan posisi Emrik menyetir dengan Sania disampingnya. Nea dan Ryszard bara di kursi belakang.

Ryszard tak henti-hentinya mengelus perut Nea dan sesekali mengecup nya. Mengabaikan dua orang yang berada di depan nya.

"Mas hentikan! Malu ada mereka,"

"Apa kalian merasa terganggu?" Tanya Ryszard kepada dua orang manusia yang duduk di kursi depan.

"Tidak" ucap Sania dan Emrik bersamaan.

"Kamu dengar?" Tanya Ryszard pada Nea.

Nea hanya mendengkus kesal saat Ryszard bertanya. Ya pasti mereka mengatakan tidak lah! Kan ini mobil Ryszard, bagaimana mungkin mereka berkata jujur dengan berkata 'ya.

Mobil terus berjalan hingga melewati komplek perumahan.

"Berhenti-berhenti!" Pinta Nea tiba-tiba. Seketika Emrik pun menghentikan mobilnya.

"Ada apa?" Tanya Ryszard kepada istrinya yang tiba-tiba menyuruh mobil nya berhenti.

Bukan nya menjawab Nea malah menyuruh untuk memundurkan mobilnya. "Mundur-mudur!"

Emrik hanya menurut dan memundurkan mobilnya.

"Ada apa, Ne?" Kini berganti Sania yang melontarkan pertanyaan tapi Nea tetap tidak mengatakan alasan kenapa ia minta mobilnya mudur.

"Apa kamu menyayangi anak-anak kita?" Tanya Nea dengan senyum manis di wajahnya seraya memegang pipi Ryszard.

Ryszard mulai mencium bau-bau yang kurang sedap dari perubahan sikap istrinya ini. Tidak biasanya Nea bersikap manis seperti ini.

"Hm tentu," Jawab nya.

"Jadi, kamu pasti mau kan mengabulkan permintaan mereka?"

"Jangan bertele-tele katakan apa yang kamu mau!"

Nea kembali menarik sudut bibirnya sehingga membentuk senyuman yang manis.

"Aku ingin mangga muda."

"Kita ke supermarket rik!"titah nya kepada Emrik.

Baru saja Emrik akan menancap gasnya menuju supermarket. Tapi Nea mencegahnya.

"Tidak-tidak. Yang ku mau bukan mangga di supermarket, tapi mangga itu," ucapnya dengan menunjuk pohon mangga di suatu rumah dan mengeluarkan puppy eyes nya.

"Kamu benar-benar mau mangga itu?" Nea mengangguk dengan semangat.

"Turun rik dan belilah mangga disitu. Bayar berapapun yang diminta pemiliknya!" Titah nya.

Emrik mengangguk, "Siap."

Nea menggeleng "Eitss. No... No... No... Aku tidak mau Emrik yang mengambilnya."

"Lalu siapa? Sania?"

Nea tak menjawab pertanyaan Ryszard, ia malah mengelus perutnya dan berkata "Apa? Papa mu?" Tanya Nea seolah berbicara kepada perutnya.

"Kau dengar?" Kini Nea beralih bertanya pada Ryszard.

"Tidak. Aku tidak mendengar nya," Jawab apa adanya yang membuat Nea cemberut.

Melihat wajah sang istri yang cemberut, membuat Ryszard jadi tak sampai hati untuk menolak kemauan sang istri.

Ryszard menarik napas nya dalam lalu menghembuskan nya kasar "Okey aku akan membelikan nya untukmu."

Seketika wajah nya yang tadinya muram kini dihiasi dengan senyuman lagi.

"Tunggu disini," ucap Ryszard membuka sabuk pengamannya yang hendak mengabulkan permintaan sang istri.

Terpaksa Menikah Dengan CEO [Revisi]Where stories live. Discover now