Part 39|

85.7K 6.2K 110
                                    

Sesampainya di mansion, Nea meminta bi Lastri memotong mangga tersebut. SedangkanEmrik dan Sania langsung pergi kekantor untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka. Just info, Sania sekarang sudah menjadi satu kesatuan dengan Emrik, ia menjadi asisten Emrik tentunya karena Ryszard yang memintanya. Jadi jika dimana ada Emrik disitulah ada Sania, dulu Sania sempat kuliah tapi karena terhalau oleh biaya, dia memutuskan untuk berhenti dan kerja.

"Ini mangga nya non," ucap bi Lastri meletakkan piring berisi potongan mangga tersebut.

"Terima kasih bi," bi Lastri mengangguk lalu meninggalkan meja makan.

Nea sudah tak sabar untuk mencicipi mangga muda itu. Ia mengambil satu potong mangga dan memasukkan nya dalam mulutnya.

Saat mangga muda itu masuk ke mulutnya, Nea langsung bergidik dan memejamkan matanya karena rasa mangga itu yang sangat asam.

"Eum...."

"Asam sekali," Ucapnya kepada dirinya sendiri.

"Mau?" Nea menawari buah mangga itu kepada Ryszard.

Ryszard menggeleng.

"Kenapa?"

"Aku tidak menyukainya."

"Tapi anak mu menyukainya. Ayo lah makan lah," bujuk Nea menyodorkan mangga itu ke depan mulut Ryszard.

"Tapi aku tidak menyukainya," mendengar penolakan dari Ryszard, ekspresi wajah Nea langsung berubah sendu.

Ryszard menghela napasnya.

"Kenapa kamu tidak memakanya sendiri?" Tanya Ryszard.

"Rasanya sangat asam, aku tidak menyukainya," Ucap Nea dengan wajah sendu seperti anak kecil tidak dituruti meminta premen kepada orang tuanya.

"Jadi sama. Kita tidak menyukainya, lebih baik kita buang saja," ide itu lebih baik menurut Ryszard. Jika sama-sama tidak menyukainya kenapa tidak dibuang saja. Simple kan?

"Tapi aku mau melihat mu menghabiskan semua mangga ini," ucap nya dengan tanpa beban. Jika dia sendiri tak menyukainya kenapa meminta orang lain memakan nya? Ryszard tak habis pikir.

Ryszard meneguk ludah nya sendiri, bagaimana tidak. Nea menyuruhnya menghabiskan lima buah mangga muda itu yang sudah jelas rasanya sangat asam, jika ia menolak sudah dipastikan Nea bersedih karena akhir-akhir ini bumil yang satu ini selalu rewel.

"T tapi jika aku sendiri tidak mungkin bisa menghabiskan nya sayang. Bagaimana kalau kamu menelpon teman mu itu dan Emrik untuk kembali kesini dan membatuku menghabiskan semua mangga ini."

Ryszard mencoba memberi saran, tidak mungkin jika dia sendiri yang harus menghabiskan buah mangga itu.

"Wah ide yang bagus! Okeh baiklah aku akan meminta mereka kembali kesini."

Nea meraih ponselnya dan menghubungi nomor Sania.

Di tempat lain.

"Kau ini bisa diam tidak sih?" Tanya Emrik jengkel karena dari tadi Sania tak berhenti bernyanyi.

Lagi-lagi Emrik mengeram frustasi mendengar kan Sania bernyanyi dan mengoceh tak jelas.

"Hei kau ini dengar aku tidak? Aku bilang diam!" Serunya mencabut hensed yang Sania kenakan.

Sania merasa terusik karena hensed nya di tarik hingga terlepas dari telinganya.

"Apasih ganggu aja?" Kini giliran Sania yang marah-marah kepada Emrik karena kesenangan nya terganggu. Padahal ia mendengarkan lagu lewat hensed, tidak memutarnya keras hingga Emrik akan terganggu dengan kegiatan nya. Tapi ternyata ia salah, Emrik tetap terganggu karena ia menyanyi dan berteriak tak jelas.

Terpaksa Menikah Dengan CEO [Revisi]Where stories live. Discover now