Part 20|

140K 9.7K 103
                                    

Mobil Ryszard berjalan menyusuri jalanan. Sedari tadi senyuman tak luntur dari wajahnya setelah kejadian di kampus tadi.

"Loh ini mau kemana?" Tanya Nea yang menyadari jalan yang mereka lewati bukan lah jalan menuju mansion Ryszard.

"Saya ada meeting penting. Tapi tenang saja, itu tidak akan lama."

"Jadi bapak mau bawa saya ke kantor?" Tanya Nea.

"Hm..." guman Ryszard sebagai jawaban.

"Saya turun disini aja kalau begitu."

"Kamu jangan gila. Dijalan itu bahaya!" Nea kaget dengan suara Ryszard yang tiba-tiba naik.

"Tapi saya nggak mau ikut ke kantor. Gimana nanti kalau orang-orang tau kalau saya datang sama bapak?"  Apa yang dikatakan Nea memang ada benarnya.

"Biar saja," ucap Ryszard kembali santai.

"Gimana sih? Kan bapak sendiri yang bilang gak boleh ada yang tau kalau kita ini-" perkataan Nea terhenti begitu saja. Rasanya seperti ada yang menahan nya saat ia akan mengatakan 'suami-istri'.

"Kita apa?" Tanya Ryszard pada Nea yang menghentikan ucapannya ditenah jalan.

"K-kita... pokok nya saya nggak mau. Saya capek mau istirahat dirumah." Ucap Nea kekeh dengan pendiriannya.

"Kamu bisa istirahat diruangan saya."

Nea bingung mau alasan apa lagi. Sekarang ia hanya bisa diam dan menurut apa kata suaminya.

Setelah menempuh perjalanan. Sampailah mereka sampai di depan gedung kantor yang menjulang tinggi. Dengan segera, Ryszard memarkirkan mobilnya ke parkiran yang dibuat khusus untuk mobil nya.

Ryszard turun dari mobil. Beberapa waktu menunggu Nea keluar, namun tak kunjung keluar. Lalu ia berjalan kesebrang dan membukakan pintu untuk Nea, namun Nea masih diam di posisi nya tidak mau bergerak sedikit pun.

"Turun!" Titah nya.

"Gak." Entah sejak kapan Nea berani membantah perkataan Ryszard seperti ini.

"Saya bilang turun!"

"Dan saya juga bilang enggak."

Ryszard yang sudah habis kesabaran nya pun menarik tangan Nea.

"Akh aw, sakiit." Pekik Nea yang merasakan sakit di pergelangan nya karena ditarik oleh Ryszard sedikit kasar.

Ryszard sudah berhasil mengeluarkan Nea dari mobil.

"Kamu mau jalan sendiri apa saya gendong?" Tanya Ryszard menatap dengan Nea yang cemberut.

Tanpa menunggu persetujuan dari Nea. Ryszard langsung mengangkat tubuh Nea seperti karung beras. Sedangkan Nea terus memberontak sambil memukul punggung Ryszard namun tak ada efek apapun.

Ryszard berjalan dengan santai walau pun ditatap oleh beberapa karyawan nya dengan tatapan aneh. Sedang kan Nea dia sudah berhenti memberontak karena selain capek juga tak akan ada hasilnya, yang ada dirinya sendiri yang akan malu. Tapi tak lupa dia juga menutup wajahnya dengan kedua tangan nya. Ia tak mau ada orang disana yang akan mengenalinya.

Sesampainya di ruangan nya. Membuka pintunya dan menurunkan Nea.

"Pak! Apa-apaan sih. Saya malu tauk dilihat semua karyawan" gerutu Nea.

"Siapa suruh kamu tidak mau jalan sendiri" Nea hanya mendengkus kesal kesal mendengar perkataan Ryszard.

"Tok"

"Tok"

"Tok"

Terdengar suara ketukan pintu dari luar sana.

Terpaksa Menikah Dengan CEO [Revisi]Where stories live. Discover now