Part 15|

146K 9.5K 60
                                    


Di dalam mobil terdapat dua orang pria. Tampak salah satu nya sedang fokus menyetir dan pria yang di samping nya sedang menyandarkan tubuhnya sambil memejamkan matanya.

Emrik yang sedang menyetir pun melirik sekilas ke sampingnya. Ia memandang penuh tanya, sebenarnya apa yang terjadi pada Ryszard? Mengapa bisa sampai ia mabuk berat seperti ini? Bukan kah Ryszard jarang sekali minum jika bukan karena ada masalah.

Sesampainya di depan mansion,Emrik langsung turun dan berjalan membuka kan pintu untuk Ryszard. Tak hanya itu ia juga kembali mempah tubuh Ryszard yang sudah sempoyongan di bantu dengan satpam yang kebetulan berada di dekat sana.

Beberapa kali Emrik memencet bel rumah,akhirnya terbuka juga.

"Cepat buka pintu nya!" Titah Emrik.

"I iya tuan" ucap maid yang membukakan pintu.

Dengan menaiki lift yang tersedia, mereka tiba di lantai atas tempat dimana kamar Ryszard berada.

Emrik langsung menginteruksi untuk berjalan ke kamar Ryszard. Namun saat berada di depan kamar pintu itu terkunci. Emrik berusaha mengetuk pintunya agar sang penghuni membuka kan nya namun nihil, tidak ada sahutan di dalam sana.

"Nona saya Emrik, tolong bukakan pintu nya." ucap Emrik sambil terus mengetuk pintunya.

Nea yang sudah terlelap pun terbangun mendengar gedoran pintu dan teriakan dari luar sana. Ia berjalan ke arah pintu. Pantas saja Nea sudah terlelap karena jam sekarang telah menunjukkan pukul 1 dini hari.

"Maaf pak Emrik, pintunya di kunci dari luar saya tidak bisa membuka kan nya."

Emrik menghembuskan napasnya kasar. Lalu beralih ke arah maid yang mengikutinya dari belakang.

"Panggil bi Lastri, dia pasti yang membawa kuncinya!" ucap Emrik setengah berteriak karena tubuhnya sudah pegal menopang tubuh tuannya itu.

Tak berselang lama, bi lastri pun datang dengan membawa kunci.

"Cepat buka kan bi!" Titah Emrik.

"I iya tuan." Jawab bi Lastri patuh lalu memasuk kan kunci ke lubang nya dan memutarnya hingga pintu terbuka.

Tampak di dalam sana Nea kaget melihat Ryszard yang di papah oleh Emrik.

Emrik tak mempedulikan Nea yang masih mematung di depan pintu. Ia langsung menerobos masuk dan menidurkan Ryszard di kasur king size nya.

"A ada apa ini? Kenapa dia seperti ini?" Tanya Nea di tengah kebingungan nya.

"Saya juga tidak tahu, tadi saya datang tuan sudah seperti ini." Jawab Emrik sekadarnya.

"Jika sudah tidak ada yang di tanyakan lagi saya mau permisi nona." pamit Emrik.

"Iya silahkan."

Emrik, satpam, dan maid sudah meninggalkan kamar itu, meninggalkan dua insan sendiri di dalam sana.

Dalam hati Nea kembali bertanya, 'Apa yang terjadi? Apa dia seperti ini karena dirinya? Tapi mengapa?'

Nea berjalan ke arah kasur yang di tempati Ryszard, saat di dekat sana ia merapikan selimut Ryszard yang tampak tidak pada tempatnya. Ia mengamati wajah tenang itu yang sedang tertidur, niat nya mau ikut berbaring di samping nya namun ia urungkan karena mengingat kejadian tadi pagi yang cukup membuatnya trauma. Ia takut Ryszard akan mengulangi perbuatan nya tadi.

Akhirnya Nea memilih mengambil satu bantal dan membawanya ke sofa lalu merebahkan dirinya disana. Setelah beberapa saat kemudian Nea masuk ke alam mimpi.

Sementara diluar sana Emrik sedang berbincang dengan bi Lastri tapi bukan berbincang tapi lebih tepat nya menginterogasi.

"Apa yang anda tahu tentang tuan Ryszard?" Tanya Emrik kepada bi Lastri.

Terpaksa Menikah Dengan CEO [Revisi]Där berättelser lever. Upptäck nu