Ke-12: Ini namanya Date!

370 69 7
                                    

Hening. Satu kata yang menggambarkan suasana di mobil ini, Umji menoleh kearah pria yang tengah meluruskan pandang ke depan.

Tumben banget pria di sebelahnya ini diam, biasanya suka tanya-tanya. "Mas ... kok diem aja?"

"Lagi pengen saja ...."

Umji mengangguk, berusaha mengerti keadaan. Kalau sedang diam begini, berarti Suga sepertinya sedang ada masalah.

Itu sih cuma opini Umji aja ....

"Oh, iya ... saya tadi enggak sengaja dengar, katanya ... kamu punya nama lain sebelum menjadi Umji Yaisha, kan, Dek?" kali ini, wanita itu kembali menoleh dan mengangguk.

"Iya, emangnya ... ada apa?"

Oh, kayaknya ini deh yang buat Suga jadi banyak pikiran. Tapi, hubungannya sama nama Umji apa?

Mendengar jawaban itu, Suga menggelengkan kepala pelan, dan kembali menatap lurus. Umji mengernyitkan dahi, emang apa yang aneh dengan nama Umji dulu?

"Emang kenapa, sih, Mas?" Suga kembali menggeleng. "Enggak kenapa-kenapa, saya hanya merasa tidak asing saja, dengan nama Min Yewon itu."

"Eh?"

Sejak kapan ... Suga tau kalau nama Umji itu dulu Min Yewon? Enggak, maksudnya ... Yerin cuma bilang Yewon aja, enggak pake Min. "Mas ... tau nama awalku? Min?"

Suga menghentikan mobilnya di pinggir jalan, memang sedikit mendadak, nyaris membuat Umji terdorong ke depan, untungnya pakai sabuk pengaman.

"Eh, itu ... saya hanya menebak nama depanmu saja, ternyata sama ...." Umji mengangguk mengerti.

Kalau namanya sama, kenapa harus sampai berhenti di pinggir jalan begini coba?
"Yaudah, Mas lanjutin lagi jalannya ... udah mau magrib juga." Suga menggelengkan kepala. "Eumm ... itu, saya mau ajak kamu makan jagung bakar dulu sebentar!"

Mendengarnya, Umji hanya mengernyit. "Eh?" iya, dia terkejut, tumben banget Suga ngajak makan jagung bakar. Jadi ... Berasa kayak diperhatiin gitu, hehehe ....

"Eumm ... kamu suka jagung bakar--"

"Suka, suka! Udah ayo, Mas!" Suga menerbitkan senyum kecil, sebelum kembali menjalankan mobilnya menuju penjual jagung bakar.

Oke, mungkin sore ini, Umji anggap sebagai date mereka yang pertama!

•••

Mungkin kalau di lihat-lihat lagi, Umji akan dikira sebagai orang gila, nyatanya sedari tadi dia liatin Suga sambil senyum sendiri.

Bukan apa-apa, soalnya liatin Suga itu enak, jagung bakarnya semakin manis dirasa.

Apalagi, ini 'kan date--menurut Umji--mereka yang pertama, jadi harus romantis dong, ya?

"Mas ... mau cobain jagungnya aku, enggak? Yang aku rasanya beda, lho ... lebih enak! Hehehe ...." Setelah mengucapkan itu, Umji mengerucutkan bibirnya kesal, karena permintaanya ditolak oleh Suga.

"Tidak, rasa jagung bakar sama saja."

Iya, Umji tau, jagung bakar rasanya sama aja. Enggak ada yang beda, misalnya rasa jagung bakar Umji rasa stroberi dan kalo punya Suga rasa cokelat.

Tapi, ya harusnya Suga romantis sedikit ... Biar keliatan bener date gitu ....

Ah, berharap apa sih Umji? Suga baik sama dia cuma kasihan aja selama ini. "Mas ... pulang aja, yuk?" oke, sekarang wanita itu mendadak ingin pulang, moodnya tiba-tiba jelek.

Suga yang mendengar itu mendongak, memiringkan kepalanya sedikit, sebelum mengangguk. "Yasudah, ayo ... sebentar lagi juga magrib."

Umji mengangguk, Suga memang tidak peka. Tapi, tidak apa-apa ... Lain kali mungkin Umji bisa membuat hari indah lagi dengan Suga.

Contohnya date secara dadakan seperti hari ini.

.
.
.

Bersambung ....

A/n: cuma dikit untuk chapter kali ini :")

Hehehe

Date menurut  Dek Umji itu katanya harus sama Mas Suga, kalau bukan sama Mas Suga bukan date namanya 😂

Jangan lupa tinggalkan jejak^^

See you!

GULA PASIR [UMGA/SUMJI] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang