Chap 25 - When Happiness Comes True (ENDING)

12.7K 465 16
                                    

Oke... ini adalah chapter ending dari kisah bang Arrnet...

cekidot..

----------------------------

Arrnet POV

Kini aku memiliki pemandangan yang sungguh indah setiap pagi. Istriku yang sedang menyusui buah hati kami. Aku bersyukur pada Tuhan karena setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama hampir tiga bulan, Dewa sudah diperbolehkan untuk di bawa pulang.

Meskipun tubuhnya masih kecil, tapi aku yakin jika Lyra memberikan ASI ekslusif secara konsisten maka Dewa akan tumbuh besar dengan cepat seperti bayi-bayi lainnya. Tapi saat ini, melihat Dewa dan ibunya sehat bagiku sudah cukup untuk melengkapi kebahagiaanku.

Lyra adalah seorang ibu yang tangguh bahkan saat usianya masih sangat muda. Dia ingin merawat bayi kami dengan tangannya sendiri tanpa campur tangan baby sitter. Padahal aku sudah memaksanya untuk menggunakan baby sitter jika dia kewalahan. Tetapi memang dia masih tetap berdiri pada pendiriannya. Dia takut jika Dewa sedikit lebih besar maka akan lebih dengan dengan baby sitternya dibandingkan dengan ibu kandungnya sendiri.

Dan itulah yang membuatku semakin mencintainya. Mencintainya tanpa beban lagi. Mencintainya dengan penuh dan dengan segala hidupku. Ya, sudah tidak ada beban dan rasa bersalah yang menghantuiku saat ini. Mengetahui kenyataan bahwa kami tidak dilahirkan dari rahim yang sama. Entah sebuah kebetulan atau tidak, seminggu setelah aku sadar dari koma, aku dan Lyra kembali ke rumah kami walau bayi kami masih harus tinggal di rumah sakit.

Saat itu aku mulai mencari tahu. Pencarianku dimulai dari kamar almarhum mama. Dan dari situlah aku menemukan sebuah buku yang sedikit usang dimakan usia. Buku harian milik mama. Buku harian yang akhirnya memberikan petunjuk-petunjuk penting tentang apa yang terjadi sebenarnya di masa lalu.

Aku tersenyum pedih. Membayangkan bagaimana takdir seakan mempermainkan hidupku dan hidup Lyra karena apa yang telah terjadi di masa lalu. Sekarang aku hanya diam di atas ranjang, memegang buku harian milik mama. Ingin membacanya sekali lagi. hanya membaca bagian yang menegaskan semua kebenaran yang terjadi di masa lalu. Ingin menegaskan sekali lagi, bahwa saat ini memang tidak ada penghalang yang akan memisahkan aku dan Lyra.

1 Mei 1990...

Hari ini adalah hari dimana kamu pergi meninggalkan dunia ini, Naomi. Hari ini juga merupakan hari kelahiran putra pertamu dan Alex, Arrnet Antonio. Naomi, maafkan aku. Semua hal pahit yang terjadi dalam hidupku adalah kesalahanku. Seandainya aku tidak menolak Alex saat itu, tentu kamu tidak akan pernah mengalami hal ini. Tentu saat ini kamu masih ada di dunia ini. Tersenyum bahagia bersama suamimu dan anak-anakmu.

Tapi salahkan juga cintaku yang terlalu besar terhadap Robert. Aku tidak bisa hidup tanpanya, Naomi. Dialah alasanku hidup selama ini. Dialah yang membuat aku bertahan, mau minum obat agar penyakit jantungku tidak dengan cepat membunuhku. Aku ingin sekali menghabiskan sisa waktuku bersamanya. Tetapi saat ini aku tidak akan egois lagi, Naomi.

Cukup kamu saja yang menjadi korban keegoisanku. Aku akan membayar semua kesalahanku padamu. Aku akan menikah dengan Alex sesuai permintaanmu. Aku akan menjaga anakmu dan akan kuanggap seperti anak kandungku sendiri. Jadi tenanglah di surga, tunggu aku disana. Karena disurga, kita akan merenda kembali persahabatan kita jauh lebih indah.

Love, Melanie

Sebuah foto juga disematkan disamping tulisan mama Melanie. Foto dua orang laki-laki dan dua orang perempuan yang diambil saat mereka masih ada di bangku kuliah. Foto laki-laki itu adalah Papa dan Om Robert, sementara yang perempuan Mama dan Ibu.

LyraWhere stories live. Discover now