Chap 8 - Orpheus and Eurydice

7.5K 449 11
                                    



Karena begitu besarnya cinta Orpheus kepada Eurydice, Orpheus bertekad untuk menembus Hades demi menyelamatkan jiwa Eurydice. Hades merupakan tempat tergelap untuk menahan dan menghakimi jiwa-jiwa yang sudah mati.

Banyak peringatan dari dewa-dewa yang melarang Orpheus untuk pergi ke Hades tetapi Orpheus tetap tak bergeming dan terus melaksanakan keinginannya untuk bertemu kembali dengan belahan jiwanya. Dalam perjalanannya menuju Hades Orpheus bertemu dengan Mercury yang merupakan dewa yang bertugas untuk mengantarkan jiwa-jiwa menuju Hades.

"Wahai Orpheus anak Apollo, sungguhkah kau tidak mau membatalkan niatmu? Pluto sang penguasa Hades tidak akan pernah mengabulkan permintaanmu bahkan pahlawan seperti Hercules tidak memiliki keberanian untuk menembus Hades, tempat jiwa-jiwa orang mati!"

"Tidak Mercury, aku harus bertemu Pluto dan menjemput jiwa kekasihku!" Orpheus tetap meneguhkan hatinya.

Setelah melewati perjalanan panjang yang diselimuti oleh kegelapan Orpheus dan Mercury tiba di sungai Styx yang merupakan sungai suci dimana para jiwa-jiwa yang telah mati harus menyeberangi sungai tersebut.

Kembali Orpheus mendapatkan peringatan dari Charon sang dewa yang bertugas menyeberangkan jiwa-jiwa menuju Hades melalui sungai Styx.

"Kembalilah Orpheus tempat ini bukan untukmu, kau masih hidup dan tidak seharusnya kau berada disini!"

Kemudian Orpheus mulai memainkan jarinya pada dawai liranya dan memainkan sebuah lagu yang menyanyat hati. Charon yang mendengar permainan music Orpheus sungguh tersentuh dan akhirnya mau menyeberangkan Orpheus menuju Hades.

Sesampainya di gerbang Hades, Orpheus juga mendapat peringatan dari Cerberus sang penjaga gerbang Hades. Tetapi sama seperti Charon, Cerberus juga terbuai oleh alunan dawai lira Orpheus dan akhirnya mengantarkan Orpheus untuk bertemu dengan Pluto sang penguasa Hades.

Kemudian Orpheus melihat Pluto sudah duduk di tahta agungnya yang dipenuhi oleh batu-batu berlian dan bersinar dengan indah. Disampingnya duduk sang ratu Hades yaitu Proserpine. Pluto sangat kaget melihat kehadiran Mercury yang membawa mahkluk hidup untuk menembus Hades.

"Siapakah kau hai mahkluk fana? Kenapa kau berani masuk ke dalam kerajaan orang-orang mati?"

"Pluto yang agung sang penguasa Hades, aku Orpheus anak dari Apollo dan aku kemari untuk menjemput jiwa Eurydice sang peri hutan. Kehidupan kami sungguh bahagia sebelum maut menjemput Eurydice. Jadi Pluto yang agung, aku mohon kau bersedia untuk mengembalikan jiwa Eurydice agar dapat kembali bersamaku."

"Berani sekali kau, Orpheus. Apa dasar dari keberanianmu ini sehingga bisa saja kau mempertaruhkan nyawamu sendiri!"

"Atas dasar cinta, Pluto yang agung. Eurydice adalah napasku, Eurydice adalah permata hatiku, Eurydice adalah kehidupanku. Jadi ketika dia mati maka aku juga akan mati. Tapi jika aku masih diberikan kesempatan untuk memperjuangkan satu kehidupan baginya maka aku memohon padamu, Pluto yang agung. Ijinkan aku menjemput jiwa kekasih hatiku. Ijinkan aku bahagia bersamanya karena kau sangat tahu bahwa untuk bertemu dan memohon padamu aku menghadapi banyak kesulitan dan melewati kegelapan yang sangat pekat. Jika bukan karena cintaku yang terlalu besar untuk Eurydice maka aku tidak akan berada di depanmu saat ini."

LyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang