41. Tausiyah

6.1K 326 21
                                    

••• Bismillahirrahmanirrahim •••

Selamat membaca.

••|||••

*****

Gus Zidan sudah meminta izin ke orang tuanya untuk langsung pindah hari ini, dan mereka menyetujuinya.

Mereka tidak perlu repot-repot mengambil baju dipesantren dikarenakan dirumah baru sudah disiapkan dan tentunya itu Gus Zidan yang menyiapkan segalanya.

"Mas, mas" panggil Adzkiya yang baru datang dari luar balkon.

"Kenapa sayang"

"Balkonnya cantik Kiya suka"

"Tapi tidak secantik kamu sayang" goda Gus Zidan.

"Kiya juga tau itu" pedenya demi menutupi rasa saltingnya.

"Yaudah sini jangan cape-cape kasihan anak kita diperut kamu, dari tadi gak bisa diem kamunya"

"Ih Kiya itu masih mau ngelilingin nih seluruh rumah"

"Nanti dilanjut, istirahat dulu sini" tepuk Gus Zidan disampingnya.

Saat ini Gus Zidan sedang duduk selonjoran sambil menyandarkan kepalanya di kepala ranjang.

"Kiya mau mandi dulu aja deh" ucapnya melenggang pergi masuk kamar mandi begitu saja.

Gus Zidan dibuat geleng-geleng kepala dengan tingkah sang istri yang tidak bisa diem hari ini.

Adzkiya yang didalam kamar mandi baru ingat ia tidak membawa baju ganti.

"Duh gimana ini ngga bawa baju ganti lagi" Adzkiya sudah panik didalam kamar mandi bahkan ia sudah sekitar setengah jam di dalam membuat seorang Gus Zidan khawatir menunggunya diluar.

"Sayang masih lama" tanya Gus Zidan diluar kamar mandi.

"Sebentar lagi mas"

"Kamu kok lama banget, kamu gak papa kan"

"Iya Kiya ngga papa"

Setelah yakin sang istri tidak kenapa-napa Gus Zidan kembali duduk di tepi kasur.

Adzkiya sudah memutuskan untuk keluar meski dengan keadaan hanya memakai baju handuk kimono saja, mau bagaimana lagi lagian diluar cuman ada suaminya.

Ceklek... Pintu kamar mandi terbuka membuat pria yang tadinya memainkan handphonenya langsung menatap wanita yang berdiri diambang pintu kamar mandi tersebut.

Gus Zidan lama menatap Adzkiya yang berdiri mematung disana.

Gus Zidan dibuat salpok dengan kehadiran sang istri bagaimana tidak pakaian wanita itu sangat pendek.

"M-mas" Adzkiya merasa grogi saat ditatap seperti itu.

"Ah iya sayang" tanya Gus Zidan saat sudah sadar dari lamunannya.

"Mas lagi mikirin apa, kok sampai bengong gitu"

"Gak, gak mikirin apa-apa" Adzkiya mengangguk saja.

Janji Sakral ZiyaKde žijí příběhy. Začni objevovat