37. Berpisah

9.3K 423 36
                                    

••• Bismillahirrahmanirrahim •••

Selamat membaca.

••|||••

*****

Ceklek...pintu kamar mandi terbuka menampakkan Adzkiya yang hanya diam.

"Gimana" tanya Gus Zidan tidak sabar lagi.

"Kenapa diem gimana" tanya Gus Zidan kembali.

"Kiya ngga tau mas, Kiya takut bukanya" tangannya menggenggam alat tersebut.

"Kita lihat sama-sama yah" Adzkiya mengangguk dan mulai membuka perlahan tangannya yang terdapat alat tes kehamilan tersebut.

Adzkiya langsung memejamkan matanya berbeda dengan Gus Zidan yang selalu melihat ke arah tangan sang istri dan hasilnya garis satu.

Jeduarrr...

Gus Zidan langsung terdiam, Adzkiya masih mempertahankan matanya yang terpejam.

"Gimana mas?" tanya Adzkiya sedikit takut.

"Coba buka mata kamu" ucap Gus Zidan datar.

Adzkiya semakin di buat takut saat mendengar nada dingin yang di keluarkan suaminya. Apakah hasilnya yang membuat suaminya sedingin itu berbicara.

Mata cantik milik Adzkiya terbuka sempurna.

Adzkiya terkejut dengan hasil di tangannya yang menunjukkan bahwa dirinya tidak hamil atau garis satu.

"Kebohongan apalagi yang kamu buat setelah ini" ucap Gus Zidan tegas.

Adzkiya tidak tahu harus berbicara apalagi, ia terkejut dengan hasilnya kenapa bisa berbeda dengan yang awal ia coba. Padahal jelas-jelas itu garis dua tapi kenapa setelah di tes kembali hasilnya malah satu cobaan apalagi ini.

"Ya Allah apalagi ini" ucap Adzkiya membatin.

"Saya tidak pernah ajarin kamu untuk berbohong, tapi sudah berapa banyak yang kamu lakuin, saya gagal jadi seorang suami, saya gak bisa didik kamu jadi perempuan solehah"

Air mata Adzkiya terus menetes mendengar ucapan sang suami.

"Cukup mas, cukup" Adzkiya menutup kedua telinganya dengan air mata yang tak berhenti menangis.

"Saya memang gagal, saya gagal dalam segala hal" ucap Gus Zidan setelah itu berlalu dari sana.

"Ya Allah kenapa jadi gini, apa udah ngga ada harapan lagi buat suami Kiya percaya"

"Salah Kiya apa, Kiya ngga pernah bohong"

"Kiya cape"

Adzkiya terduduk lemas di lantai dengan banjir air mata.

*****

"Aqilla, Qilla kamu ada di dalam" saat ini Adzkiya berada di asrama.

Pintu terbuka menampakkan Intan disana.

Janji Sakral ZiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang