36. Hasil?

10.2K 693 377
                                    

••• Bismillahirrahmanirrahim •••

Selamat membaca.

••|||••

*****

Gus Zidan yang baru sampai dari perjalanan keluar kota di buat terkejut dengan kabar sang istri.

Gus Zidan menuju lapangan bersama kedua orang tuanya. Ia mendengar semua cacian yang di tunjukkan ke sang istri membuatnya marah sekaligus kecewa karena masalah yang di terima sang istri.

Gus Zidan berjalan ke tengah lapangan di mana sang istri sebagai tontonan dan bahan gunjingan seluruh santri.

"BIAR SANTRI INI MENJADI URUSAN SAYA, KALIAN SEMUA BUBAR TANPA TERKECUALI!!!" Ucap Gus Zidan lantang tak terbantahkan.

Seluruh santriwan maupun santriwati yang tadinya menonton langsung bubar semua, begitupun para pengurus pesantren ustadz dan ustadzah langsung meninggalkan lapangan itu, bahkan abi Zaid dan ummi Zainab meninggalkan kedua pasutri tersebut.

"M-mas Zidan" ucapnya terbata-bata.

"Ikut saya" ucapan nan dingin dan datar yang dikeluarkan sang suami membuatnya terkejut pasalnya ia belum pernah mendengar cara suaminya berbicara seperti itu bahkan kata saya kembali keluar dari mulut suaminya.

Gus Zidan lebih dulu berjalan di susul sang istri di belakang dengan pandangan yang terus saja menunduk.

Keduanya sudah sampai di Ndalem, di ruang tamu ada ummi Zainab yang sedang duduk bersama Abi Zaid dengan keterdiaman keduanya.

"Assalamualaikum" ucap Gus Zidan sebelum berlalu menaiki anak tangga.

"Assalamualaikum Abi, ummi"

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab keduanya tapi masih dengan ekspresi datar, lebih tepatnya ummi Zainab.

"Ummi, ummi percaya kan sama Kiya" tanyanya mendekat ke sang mertua.

"Gak tau nak, tapi yang jelas ummi kecewa sama kamu, ummi kira kamu sepenuhnya mencintai putra ummi, tapi nyatanya hanya sebatas kata pernikahan yang mengikat kalian, sisanya kamu tidak mencintai putra ummi kan" Adzkiya menggelengkan kepalanya.

"Ngga seperti itu ummi"

"Gak seperti itu maksud kamu, terus obat itu apa, semua orang juga tau obat itu adalah obat pencegah kehamilan nak"

"Tapi itu bukan milik Kiya ummi"

"Terus kenapa kamu mengakuinya di hadapan semua orang" Adzkiya langsung terdiam akan ucapan sang mertua.

"Jadi apakah ini alasan dibalik kamu tidak mau memeriksakan kerumah sakit, kamu tidak ingin punya anak kan selama ini, kamu terlalu egois nak selama ini, kamu gak tau gimana terlukanya hati suami kamu saat kamu meminta untuk merahasiakan pernikahan kalian"

Deg...

Adzkiya terkejut dengan ucapan sang mertua, ia kembali merasakan bahwa dirinya gagal menjadi istri yang baik.

"Ummi udah, kita gak usah ikut campur urusan mereka"

"Abi mau membela dia, Abi gak mikirin perasaan ummi, ummi terluka bi saat melihat putra satu-satunya ummi seperti tadi"

"Maaf ummi"

"Udahlah nak ummi cape" ummi Zainab berlalu dari sana.

"Sudah tidak papa ummi perlu waktu" elus Abi Zaid pada kepala sang menantu.

"Abi, Abi percaya kan sama Kiya" Abi Zaid tersenyum.

"Abi percaya nak dan Abi juga tau gimana didikan Abi kamu terhadap anaknya"

Janji Sakral ZiyaWhere stories live. Discover now