8. Pemakaman

8.7K 333 11
                                    

••• Bismillahirrahmanirrahim •••

Selamat membaca.

••|||••

*****

Di tempat pemakaman Adzkiya ditemani sang kakak karena Abinya tidak bisa mengantarkannya dikarenakan ada urusan.

"Bang"

"Kenapa hmm"

"Ummi sayang ngga sama Kiya"

"Kok nanyanya gitu"

"Cuman nanya aja bang"

"Gini ya dek ummi itu sayang banget sama kita semua termasuk kamu" dengan satu tangan mengelus kepala Adzkiya dengan lembut.

"Apa itu benar ummi, ummi sayang sama Kiya tapi kenapa ummi ninggalin Kiya padahal sekalipun Kiya gak pernah ngerasain pelukan dari ummi, Kiya kangen ummi Kiya rindu sama ummi, kenapa dulu ummi ngga bawa Kiya"

"Dek gak boleh ngomong gitu Abang gak suka" tegur Gus Abizar.

"Sudah ya gak boleh nangis gak baik berlarut-larut dalam kesedihan, Ummi udah tenang di sana, kita disini cukup doakan ummi terus ya dek sekarang kita berdoa untuk ummi"

"Maaf bang"

"Iya bang, Kiya akan selalu doakan ummi sampai kapanpun"

Gus Abizar memimpin doa diikuti Adzkiya.

"Ummi Kiya sama Abang pulang dulu ya nanti kapan-kapan Kiya kesini lagi temui ummi" dengan mengecup nisan sang ummi.

Adzkiya dan Gus Abizar berjalan beriringan menuju mobil mereka yang terparkir di depan TPU.

"Mau pulang sekarang dek"

Adzkiya menengok kesamping dimana Gus Abizar duduk di kursi pengemudi "Iya bang pulang aja"

Sejak keluar dari tempat pemakaman, Adzkiya terlihat murung, dan disadari Gus Abizar. Dia tidak tega melihat adek perempuannya bersedih.

Gus Abizar tidak langsung pulang dia membawa sang adek ke suatu tempat. Gus Abizar memarkirkan mobilnya tepat di depan sebuah restoran.

"Lho kenapa kita kesini bang katanya pulang" Setelah sadar mobil mereka berhenti tepat didepan restoran bukan pesantren.

"Turun dulu, kita makan"

Adzkiya menurut saja,dia turun dan berjalan disamping Abangnya mereka duduk dimeja paling ujung.

"Selamat datang dan ini menunya" ucap seorang pelayan restoran.

"Terima kasih nanti 5 menit saya panggil lagi"

Pelayan itu pergi dari hadapan mereka.

"Mau makan apa dek?" tanya Gus Abizar.

"E-emm boleh gak kalo es krim" tanyanya takut-takut.

"Yang lain aja ya dek"

"Kalo gitu gak perlu nanya bang" Adzkiya memanyunkan bibirnya.

"Yaudah iya iya boleh kok"

"Beneran nih bang boleh"

"Iya boleh tapi kali ini aja"

"Ngga papa deh tapi makasih ya bang."

"Iya, mau rasa apa?"

"Coklat"

"Terus makanannya apa?" anya Gus Abizar lagi.

"Terserah Abang aja yang penting jangan ada sosisnya"

Gus Abhizar melambaikan tangannya pada pelayan laki-laki.

Janji Sakral ZiyaWhere stories live. Discover now