38. Hilang

12.9K 629 306
                                    

••• Bismillahirrahmanirrahim •••

Selamat membaca.

••|||••

*****

Gus Zidan keluar ndalem dengan keadaan yang memprihatinkan wajah yang lebam dan noda darah diujung bibir laki-laki itu.

"Guys itu dia"

"Yaudah yuk samperin kita tanyain"

"Ayo"

Segerombolan santri menghampiri Gus Zidan, mereka belum melihat wajah dari Gus Zidan karena laki-laki itu sedang menunduk.

"Assalamualaikum Gus" ucap mereka.

"Waalaikumussalam" akhirnya Gus Zidan menampakkan wajahnya membuat santri-santri itu di buat terkejut.

"Astagfirullahalazim" ucap mereka bersamaan.

"Ada apa yah?" tanya Gus Zidan datar.

"Kita cuman mau nanya Ning Kiya nya ada"

"Gak ada saya permisi, assalamualaikum"

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"

"Gus nya kenapa yah" tanya Laras yang langsung dibalas dengan angkatan bahu yang lain.

Yah benar yang menghampiri Gus Zidan itu adalah sahabat-sahabat Adzkiya yang dipesantren Raudatul Al-Husaini yaitu Laras, Afifah, Suci dan Lisa.

Lanjut...

*****

Berbeda tempat di rumah sakit Adzkiya ditemani ibu Aqilla untuk memastikan apakah ia hamil atau tidak.

Keduanya sedang duduk di kursi tunggu setelah mengambil nomor antrian, akan ada suster yang akan memanggil satu persatu sesuai urutan antrian.

"Bu Kiya takut"

"Gak usah takut ada ibu yah" ibu Aqilla meraih tangan Adzkiya untuk ia genggam.

Giliran Adzkiya dipanggil seorang suster.

"Atas nama Adzkiya Syakila Maulina"

"Ayo nak" keduanya berjalan keruang dokter tempat pemeriksaan.

"Silahkan duduk" ucap seorang dokter.

"Ada keluhan apa"

"Begini dok saya dan anak saya mau memastikan apakah anak saya ini hamil atau gak"

"Ada gejala seperti orang hamil" tanya dokter tersebut kepada Adzkiya dan langsung diangguki wanita itu.

"Iya dok, kalo subuh-subuh sering mual-mual terus tiba-tiba bisa sakit perut kaya kram gitu sama sering pusing" Adzkiya menjelaskan semua keluhan yang ia alami.

"Baik kalo saya ambil stempel darah kamu dulu yah"

"Sakit ngga dok" tanya Adzkiya dengan wajah ketakutannya.

Janji Sakral ZiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang