1. Hukuman

22.6K 641 13
                                    

••• Bismillahirrahmanirrahim •••

Selamat membaca.

••|||••

*****

Dari lantai atas terdengar langkah kaki seseorang menuruni anak tangga, dia adalah Adzkiya yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya hari Rabu yaitu baju batik dengan rok putih dan kerudung yang menutup dada.

"Pagi Abi" sapa Adzkiya saat sampai di bawah.

"Salam dulu nak" tegur Abi Hasan pada putri nya.

"Hehehe maaf Abi Kiya lupa" jawab Adzkiya dengan cengengesan setelah di tegur sang Abi tercinta.

"Kebiasaan kamu ya, lain kali biasakan untuk mengucapkan salam terlebih dahulu kalo bertemu sama orang" ujar Abi Hasan menasehati putri nya.

"Iya, iya Abi ku sayang."

"Assalamualaikum Abi nya Kiya" ucap salam Adzkiya dengan senyum manis tercetak di bibir gadis itu.

"Waalaikumussalam putri nya Abi yang cantik," balas Abi Hasan.

"Ya udah sekarang kita sarapan dulu" ajak Abi Hasan pada Adzkiya yang sudah duduk di meja makan.

"Iya Abi"

Hening....., tidak ada yang membuka suara di meja makan hanya terdengar dentingan sendok dan garpu yang beradu di atas piring menemani sarapan mereka pagi ini.

Selesai sarapan pagi, Adzkiya langsung pamit pergi ke sekolah pada Abi nya.

"Abi, Kiya izin berangkat ke sekolah dulu ya Assalamualaikum" pamitnya sambil mencium punggung tangan sang Abi.

"Waalaikumussalam hati-hati nak."

"Nak janji ya sama Abi jangan bikin ulah lagi di sekolah kasian Abang kamu" peringat Abi Hasan.

"Ngga janji Abi" balas Adzkiya dan pergi meninggalkan ruang makan.

Abi Hasan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala mendengar jawaban dari putrinya.

"Nak, nak kamu mirip sekali dengan ummi mu, nakal" gumam Abi Hasan sambil tersenyum mengingat itu.

*****

Setelah sampai di depan gerbang sekolahnya Adzkiya melanjutkan jalan nya kembali untuk menuju kelas nya, sesekali Adzkiya di sapa ramah santriwati yang berlalu-lalang dihadapannya Adzkiya hanya membalas dengan senyuman.

Di kelas.....

"Assalamualaikum" salam Adzkiya saat memasuki kelasnya.

"Waalaikumussalam Ning" jawab mereka yang ada di dalam kelas dengan sopan.

Adzkiya melangkahkan kakinya ke meja dimana ia duduk. Setelah sampai dia langsung mendudukkan dirinya di samping sahabatnya yang bernama Nor Afifah dipanggil Afifah.

Walau Adzkiya adalah putri dari pemilik pondok pesantren tapi dia tidak pernah sombong dan dia berteman baik dengan siapa saja. Sehingga teman sekelasnya menyukai nya. Karena menurut Adzkiya semua orang itu sama derajatnya dimata Allah, mau dia itu anak raja, anak presiden sama saja Hamba Allah bukan.

Dia baik ke semua orang bahkan dia meminta kepada teman-temannya untuk tidak memperlakukannya dengan istimewa apalagi memanggilnya dengan sebutan Ning. Tapi teman-temannya sangat menghormati putri dari Kyai Hasan tersebut selaku pemilik pondok pesantren yang mereka tempati.

Balik lagi ke Afifah.....,Afifah adalah sahabat Adzkiya yang terkenal ke judesannya apa lagi ke lelaki.

"Hai fah" sapa Adzkiya pada sahabatnya itu.

Janji Sakral ZiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang