26. Kecoa

6.7K 275 18
                                    

••• Bismillahirrahmanirrahim •••

Selamat membaca.

••|||••

*****

Gus Zidan membawa istrinya ke pasar malam terdekat. Dimana disana banyak sekali pasangan muda mudi, anak kecil bahkan orang tua juga tak kalah banyak. Mungkin karena malam ini malam Minggu kali ya jadi malam ini banyak sekali pengunjung di pasar malam tersebut.

"Kamu gak terbiasa ya sayang" Adzkiya mengangguk.

"Kiya takut mas"

"Kamu tenang aja ya saya jagain" Gus Zidan mengeratkan genggamannya dengan tangan sang istri.

"Kita cari jajanan dulu ya kamu mau apa"

"Semuanya tapi jangan ada sosis sosisnya"

"Siap ayo malam ini kita berburu jajanan"

"Let's go" seru Adzkiya dengan hebohnya.

Sudah berbagai macam aneka jajanan di pasar malam yang sudah dibeli kedua pasutri itu.

"Udah sayang?"

"Iya mas nanti kalo kurang bisa beli lagi habisin yang ada dulu"

"Yaudah kita cari tempat buat duduk dulu"

Mereka berdua mendapatkan tempat duduk tapi lesehan di karpet.

"Cuman ada disini sayang gak papa"

"Ngga papa Kiya suka, Kiya juga sering kaya gini bareng sahabat-sahabat Kiya di asrama"

"Alhamdulillah" Gus Zidan bersyukur walaupun istrinya ini terbilang orang yang berada tapi ia tidak menampakkan itu semua wanitanya ini sangat sederhana membuat kekaguman Gus Zidan terhadap sang istri bertambah.

"Duduk sayang"

Keduanya duduk lesehan sambil menikmati ramainya orang berlalu lalang.

"Mas ini enak deh" perlihatkannya jajanan itu kehadapan sang suami yang hanya tinggal satu suapan lagi.

"Kamu mau itu lagi" Adzkiya langsung menggeleng.

"Kiya mau minta punya mas aja"

"Yaudah nih" Gus Zidan menyerahkannya miliknya yang masih ada tersisa satu tusuk telur gulung.

"Makasih"

"Sama-sama sayang" Gus Zidan mengelus kepala Adzkiya.

"Kamu mau main gak" Adzkiya langsung menggeleng.

"Kenapa"

"Males aja"

Keduanya kembali terdiam dan melanjutkan memakan jajanan yang sudah keduanya beli diberbagai pedagang.

"Mas"

"Hm"

"Makasih ya"

Janji Sakral ZiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang