39 : Petunjuk, kota Hosu.

139 20 6
                                    

Vote! Komen! Follow!

Kota Hosu, ngikutin canon? Maybe

.
.
.

Atsushi berlari terlalu cepat, dia bahkan entah bagaimana telah sampai dikota lain, Atsushi rasa namanya Kota Hosu? Bagaimana dirinya bisa sampai ke tempat ini? Mari kita mengulang ke 1 jam sebelumnya.

"Hahhhh, bagaimana caranya kami mencari petunjuk hanya dengan satu gambar?" Atsushi mengusap kepalanya sebal seraya melompat dari satu gedung ke gedung lainnya.

Tiba tiba dia berhenti, dia duduk bersila di atas salah satu gedung kantor tinggi,"dan juga, bagaimana jika itu tidak berasal dari sini? ... Dan tidak ada laporan apa apa mengenai pesawat terbang melintasi kota?" Dia sibuk berkutat dengan pikirannya.

Apakah menemukan petunjuk di kota seperti ini mungkin? Apalagi kan walau ini kota kecil tetapi tidak bisa disebut kecil juga!

Tiba tiba saja telinga-nya menangkap beberapa suara, agak jauh memang, tetapi jika masih bisa terdengar oleh telinga-nya itu artinya masih berada di sekitar sini.

Atsushi akan mengabaikan suara itu jika saja dirinya tidak ingat dengan lisensi pahlawannya. Ah iya, tentu, menjadi pahlawan sangat menyenangkan.

Atsushi akhirnya melompat dan berdiri, menyembunyikan kedua tangannya di dalam saku jas-nya, dia berpikir sebentar, lalu pergi dari atas gedung itu. Dia berlari, melompat, dan mencari sumber sumber suara yang sekira-nya terdengar akan terbunuh.

Laki laki itu berhenti dan turun ke jalan raya, dia melihat sekeliling kota Hosu, kenapa sangat kacau? Atsushi berpikir apa yang baru saja terjadi di sekitar sini? Seperti... Ada pembunuhan? Apa itu darah? Atsushi memegang salah satu gedung yang memiliki cipratan darah di atasnya, lalu dia menciumnya, bau darah itu sangat khas akan bau besi-nya, tidak salah lagi.

Atsushi semakin dekat dengan suara yang dimaksud, semakin mendengar suara suara yang--

BRAK!

"Hoi! Apa apaan sih!?-hmp?!" Atsushi memberang kaget saat tubuhnya ditangkap oleh beberapa bayangan, lalu mulutnya di tutup oleh bayangan yang sama, si br*ngsek ini, pikirnya.

Akutagawa disisi lain tidak peduli, bahkan dia tidak bergeming sama sekali, dia tampak tenang menikmati pemandangan dari persimpangan gang.

Atsushi menaikkan sebelah alisnya, dia melihat Rashoumon tersenyum?? Lalu Akutagawa melepaskan Atsushi, dia membuat suara 'shh' kecil, menyuruh Atsushi diam.

Atsushi hanya menurut saja, dia kemudian melihat apa yang Akutagawa perhatikan sedari tadi.

"Pahlawan jaman sekarang hanya mementingkan pamor, ketenaran, tidak ada yang lebih baik selain All Might"

Seorang laki laki dengan scarf merah dan dua pedang yang mengalir darah di kedua pedangnya memulai pidato.

"Ingenium" pria itu mendekat ke arah seorang pahlawan laki laki yang terkulai lemas di tanah,"kau adalah pahlawan yang luar biasa, kau menjadi pahlawan bukan untuk ketenaran, sayang sekali kisahmu berakhir hari ini, bukan karena aku membencimu, tetapi aku harus membuat mereka sadar--" dia mengangkat kedua pedangnya, siap menusuk ke arah pahlawan itu.

ZRASH!

Beberapa bayangan hitam mengambil Ingenium yang telah pingsan, bersama dengan beberapa pahlawan lainnya.

"Huh!?" Pria itu menoleh ke arah pintu masuk gang.

Atsushi memeriksa Ingenium yang masih bernafas,"syukurlah dia masih hidup.." Gumamnya.

There's no black or white [BNHA X BSD FANFICTION CROSSOVER]Where stories live. Discover now