17 : Oshi

654 88 2
                                    

"Shhhh" seorang pria dengan surai oranye dan topi duduk di atas sebuah meja di atas sebuah gedung tinggi seraya menikmati secangkir teh,"ahh... "

Wajahnya penuh kedamaian dan juga ketenangan, dia menumpu kaki kirinya dengan kaki tangan, terlihat betapa santainya dia,"huft, entah sejak kapan aku merasakan kedamaian" katanya.

Dia menatap langit biru yang sedang bersahabat dengannya. Awan yang putih menutupi matahari sehingga udara sedikit sejuk dan rasanya tidak begitu terik, dia bahkan melepaskan mantelnya dan menggantungnya di kursi yang dirinya dudukki.

"Hmmm" dia tersenyum.

"Chibi-chan!"

" ... Kusodazai ... "

Alam memang bersahabat dengannya, tetapi perban ini mengajak baku hantam.

Cukup sudah dengan memanggilnya dengan embel embel chibi, pria itu bahkan dengan berani mengganggu istirahatnya.

"Bagaimana tepatnya kau bisa sampai ke atas sini?" Laki laki bersurai oranye itu menatap laki laki yang masih melihat ke arahnya dengan senyuman.

"Lewat tangga, chibi~ cara kau menggembok pintu harus lebih baik lagi" Dazai duduk di kursi seberang dan menatap Chuuya dengan ekspresi bersahabat.

"Kau tidak mengurus kelasmu?" Lelaki bertopi itu dengan malas menggunakan kekuatannya untuk menuangkan teh ke gelas di depan Dazai.

Dazai mengambil cangkir teh yang telah terisi itu dan menyesapnya ringan,"anggap saja mereka bisa beristirahat untuk beberapa saat ke depan, pencapaian mereka sudah cukup untuk saat ini" ucapnya saat dia menaruh kembali cangkir teh.

*DUARR!!*

"Yah itu bagus, setidaknya ada beberapa beberapa anak yang bisa mencapai ekspektasiku" Chuuya melirik ke arah ledakkan terdengar.

"Omong omong ini sangat jarang melihatmu begitu lemah lembut terhadap orang yang kau ajar??" Dazai tersenyum padanya saat dia mendengar suara jatuh.

Chuuya mendengus dan menyandarkan dirinya ke kursi, kedua tangannya terlipat,"disini bukan Port mafia, aku tidak bisa sembarang menghajar anak anak ini seperti yang aku lakukan di Yokohama"

Dazai tertawa riang,"benar juga ya, orang tua mereka akan terkejut mendapati anak anak mereka babak belur di hari kedua sekolah"

*DUAR*

"Ah iya, dimana kau mendapatkan gedung seperti ini" Dazai melirik ke sekeliling.

Chuuya mengangkat kedua bahunya,"entahlah, sekolah ini begitu kaya sehingga ketika aku meminta sebuah gedung sebagai candaan mereka menanggapinya dengan serius"

Dazai mengagguk,"aku juga melihat anak kelas A dua hari yang lalu di sebuah tempat yang terdapat hutan, pipa dan kota"

Chuuya tertawa dengan nada sarkas,"benar benar sekolah favorite"

.

.

.

"Omong omong Kunikida-kun mendapat telepon dari atasan kami" tiba tiba Dazai mengubah nada suaranya menjadi serius.

Alis Chuuya langsung tertaut, dia mengambil cangkir tehnya dan mengangguk,"bos kami juga meneleponku pagi ini" dia menyesap teh itu,"ini terkait beberapa orang yang tertangkap basah masuk ke dalam Yokohama tanpa izin bukan?" Dia menatap Dazai yang telah menatapnya kembali dengan dingin.

Dazai melipat kedua tangannya di depan dada dan mengangguk,"sayangnya baik pihak Port mafia ataupun Tanteisha, keduanya tidak bisa menyelidiki mereka karena mereka langsung bunuh diri ketika ketahuan"

There's no black or white [BNHA X BSD FANFICTION CROSSOVER]Where stories live. Discover now