23 : Pesan Ancaman L.O.V

352 49 7
                                    

Vote komen ygy

*suara dora* "apakah kalian siap dengan chapter baru??? Katakan lebih keras!"

Omong2 reader tercintah, jika Seo jual ekstra chapter book ini dalam bentuk pdf apakah bakal ada yang beli? :> Seo mensurvei U-U

.
.
.

Bus berhenti tepat di depan gerbang masuk organisasi WVO, sebuah gerbang besi besar berwarna hitam pekat dengan patung burung gagak di sisi kanan dan kiri pilar yang menahan gerbang tersebut.

"Burung gagak ya! Jantan sekali!" Kirishima yang keluar bersamaan dengan anak anak yang lain tidak bisa tidak berdecak kagum, apalagi ketika gerbang terbuka otomatis, seolah menyambut mereka.

Atsushi kembali mengabsen para murid agar tidak ada yang tertinggal di dalam bus dan melewatkan kesempatan ini, dia kemudian mengangguk kepada supir bus yang segera pergi menuju tempat parkir terdekat, dia akan kembali ketika mereka pulang.

Aizawa kemudan berdiri di depan mereka dengan pakaian pahlawannya yang biasa, dia menghela nafas,"ingat, kalian adalah tamu di tempat ini, jaga tata krama kalian" mengatakan ini dia melirik ke arah Bakugou yang masih memasang wajah marah.

"Hah!? Apa kau lihat lihat!?" Anak itu memberang saat Kirishima dibelakangnya memegang kedua bahu laki laki itu.

Atsushi dan Aizawa menutup mata mereka, lelah dengan emosi Bakugou.

Saat semuanya sedang diam, suara yang asing di telinga mereka menyapu pendengaran.

"Selamat datang, para calon pahlawan masa depan"

Suara wanita lebih tepatnya.

Mereka semua berbalik dan melihat All Might berdiri di sebelah seorang wanita dengan surai blonde, berpakaian Yukata ungu tua dan tusuk rambut emas menggulung rambutnya yang panjang, dia memiliki manik hijau terang dengan bulu mata yang tebal dan lentik, bibir merah merona, dan senyuman tersungging di wajahnya yang damai, sungguh kecantikan sempurna seorang wanita.

Kelas 1 A (kecuali beberapa orang) mau tidak mau memerah dengan wajahnya yang manis.

Wanita itu menaruh tangan kanannya di depan dada-nya dan memberi salam,"nama saya Ravinna Carwen, anda sekalian bisa memanggil saya Vinna, selamat siang" dia menundukkan kepalanya kecil.

"SE-SELAMAT SIANG!" kelas A (lagi, kecuali beberapa orang) membungkuk dalam mengucapkan salam, mereka grogi melihat wanita dewasa yang cantik seperti itu.

"Ma ma, jangan kaku begitu, anggap saja aku sama seperti guru kalian, mengerti?" Vinna melambaikan tangannya.

"Anak anak! Sebaiknya bawa semua hal yang kalian butuhkan! Kalian tidak pernah tahu jika kalian akan memerlukannya di dalam nanti!" All Might menatap dengan senyuman khas.

Atsushi menghela nafas dan tersenyum, mulai mengikuti mereka yang berjalan di depannya.

**

"Woaahhh! Tempat ini besar!" Uraraka memperhatikan sekeliling dan terkagum kagum akan arsitekturnya.

"Sou da ne Uraraka-san!" Deku mengeluarkan buku catatannya dan mulai menuliskan apa apa saja hal yang menarik minatnya.

"Hmmm apakah itu sebuah ukiran dari romawi kuno?" Yaomomo menunjuk salah satu bordiran di pilar dan bertanya ke Vinna.

Wanita itu terkekeh,"benar, sebuah ukiran dari Romawi kuno yang saya bawa ke Jepang, saya mendatangkan langsung pengrajin untuk hal ini"

"Eh? Vinna-sama mendatangkan pengrajin!? Waahh pasti mahal sekali" seorang gadis bertanduk dan memiliki kulit pink merasa dompetnya dihina.

There's no black or white [BNHA X BSD FANFICTION CROSSOVER]Where stories live. Discover now