44 : Death from hunger

132 20 13
                                    

Vote.komen.follow.

Bentar, Seo baru tau kalo fanfic gak boleh di duitin bejir 👁👄👁sama kek fanart suatu manga atau anime

Dan beberapa chapter kedepan santai santai dulu ya, Seo ngumpulin mood

.
.
.

Kapal itu bergerak cepat, Atsushi yang berada di luar bisa mencium bau garam yang sangat menyengat tersapu oleh angin malam yang sangat dingin, dia menghela nafas dan beberapa kali menimang apakah dirinya harus tidur atau tidak sebab mereka palingan akan sampai dalam 2 atau 3 jam dengan kecepatan sekarang.

"Yo Atsu-kun~" Dazai mengalungkan tangannya ke leher Atsushi,"kenapa tidak tidur?"

Atsushi menjawab santai,"terlalu tanggung, kita akan segera sampai, aku lebih memilih tidur di apartemenku"

Dazai tertawa,"oh ayolah, jangan pamer, bagaimana jika kita pesta minuman setelah sampai?"

Atsushi segera menolak,"maaf Dazai-san, aku tidak mau bangun dengan rasa mual, lagipula aku tidak suka minum minum"

Dazai menyeret Atsushi untuk duduk di bangku kapal,"sini sini, ceritakan pada senpaimu apa yang mengganggu pikiranmu selama hampir 4 bulan ini"

Atsushi menatapnya '-',"hah.." Dia akhirnya menghela nafas,"banyak"

Dazai mengeluarkan gula gula dari kantung jasnya, memberikan beberapa ke Atsushi yang diterima dengan baik oleh pria itu,"apa saja memangnya?" Dia membuka bungkus permen dan memakan gula gula itu, bungkusnya ia sisipkan di kantung jas.

Atsushi memainkan gula gula itu di antara jarinya, dia menurunkan kedua bahunya dan bersandar ke dinding kapal,"bagaimana ya.. Banyak yang aku pertanyakan sebenarnya" dia menatap ke langit,"bagaimana jika Yokohama berhasil di ambil?"

Dazai berhenti mengunyah permen itu (iya di kunyah),"eyy, ini tidak seperti dirimu yang dulu Atsu-kun~" goda pria itu, tetapi Atsushi menatapnya dengan serius, seolah perkataan itu tidak lucu,"ekhem" dia terbatuk kecil,"Atsu-kun, kau pasti sangat tahu bahwa apa yang diinginkan oleh mereka bukanlah Yokohama, kan?"

Atsushi mengangguk kecil dan menunduk,"aku tahu.. Bahkan dari awal niat mereka ingin mengambil kota itu lagi sudah sangat aneh"

Dazai mengangguk,"mhm, lalu? Apa yang kau khawatirkan? Orang orang disana sudah nyaman dengan hidup mereka, bahkan jika pada akhirnya mereka berhasil mengambil kota itu lalu apa? Mereka tidak bisa mengambil kepercayaan penduduk di dalamnya"

Atsushi memijat kepalanya,"aku tahu.. Penduduk kota tidak akan mau percaya dengan mereka, tapi yang kukhawatirkan adalah... Mereka memaksa kita, menggunakan Ability kita untuk kejayaan mereka sendiri"

Dazai menghela nafas, sulit untuk meyakinkan seseorang yang sekarang sudah nethink,"lalu kenapa?"

Atsushi mendongak ke arahnya,"kenapa--maksudnya? Itu akan buruk jika terjadi sesuatu dengan kekuatan itu, seperti..." Kasus Corupt Chuuya-san atau kekuatanku yang tidak terkendali dulu dia menyelesaikan perkataannya dalam hati.

Dazai menepuk punggunh anak itu,"ey ey, kenapa Nakajima Atsushi sekarang begini?? Kau dulu adalah anak yang ceria, kemana energi positifmu itu??" Dia meninju main main ke tangan Atsushi.

"Mati aku rasa, entahlah" jawab Atsushi seraya menutup wajahnya frustasi,"kota itu, dan penduduk di dalamnya adalah segalanya bagiku" dia berbicara lagi, walau suaranya teredam telapak tangan,"aku tidak bisa melindungi mereka jika selalu menjadi polos dan naif"

There's no black or white [BNHA X BSD FANFICTION CROSSOVER]Where stories live. Discover now