24 : "pengkhianat"

342 47 8
                                    

Vote dan komen sengkuu

Ei ei ei, baru kali ini Seo up dari draft, hehehheheh

*betewe 3k lagi 10k read hehehehhehehe tenkyu semwaaa

.
.
.

Setelah beria itu berganti, ketiga guru mendapatkan panggilan secara bersamaan, dengan alasan yang berbeda, dari orang yang berbeda pula.

Atsushi,"ada apa, Kunikida-san?"
Aizawa,"Vlad?"
All Might,"kepala sekolah Nezu?"

Ketiga-nya saling bertatap sejenak sebelum mengangguk satu sama lain, mereka kemudian berdiri.

Atsushi,"baiklah, maaf Vinna-sama, sepertinya kami tidak bisa melanjutkan tur spesial ini" dia membungkuk sedikit,"mohon pengertiannya"

Vinna menggeleng dan malambaikan tangannya,"jangan seperti itu, saya mengerti ini pastilah pukulan besar bagi sekolah, saya akan mengantar kalian sampai ke gerbang"

Aizawa dengan cepat menelepon supir bus untuk menunggu mereka di depan gerbang.

Vinna berjalan dengan cepat di depan mereka, mengantarkan tamu-nya adalah prioritas saat ini, dia dengan cepat membuka gerbang dimana bus sekolah telah menunggu.

Anak anak segera masuk dengan rapih ke dalam bus, meninggalkan ketiga guru yang memberikan salam perpisahan kepada Vinna.

All Might,"terima kasih atas tur hari ini Vinna, kami berharap kita bisa menjaga hubungan baik demi anak anak dimasa depan" sang simbol perdamaian menjulurkan tangan.

Vinna tersenyum, menjabat tangan berotot milik sang simbol perdamaian dan mengangguk kecil,"semoga keselamatan selalu menyertai kalian para pahlawan, hidup seluruh warga Jepang bergantung pada kalian" ucapnya seolah melantunkan doa.

Aizawa tidak akan mengatakan apa apa karena bagi-nya All Might sebagai perwakilan seluruh pahlawan di Jepang sudah cukup, lagipula dia tidak ingin membuang tenaga untuk berbicara.

Seusai menjabat tangan Vinna dengan cepat menoleh ke arah guru termuda,"Nakajima-sensei, bisakah saya meminta sesuatu?"

Atsushi menaikkan sebelah alisnya,"jika itu masih dibatas yang saya bisa"

Vinna tersenyum,"jika ... Anda bertemu dengan anak anak ataupun orang dewasa yang telah 'tenggelam' ... " dia mengeluarkan sebuah kartu dengan logo WVO di atasnya, menyerahkan kartu itu ke Atsushi,"tolong selamatkan mereka dan beri mereka kesempatan kedua untuk berubah"

Atsushi menerima kartu itu dan melihat Vinna yang masih tersenyum,"tetapi, kenapa harus aku?"

Vinna menyipitkan matanya dengan lembut,"karena saya berpikir anda telah melihat dunia lebih luas daripada saya, dan juga--" dia menoleh ke arah All Might dan Aizawa,"saya tidak ingin merepotkan mereka dengan tugas yang berlebih sebagai seorang pahlawan"

Apa yang bisa Atsushi lakukan?

"Baiklah, saya akan berusaha" Atsushi memasukkan kartu nama itu ke kantung mantel-nya dan mengangguk.

Vinna melambai ke arah bus yang telah pergi jauh, membawa calon pahlawan masa depan dan juga guru guru mereka.

Senyuman di wajah itu tetap bertahan, kemudian Vinna menyatukan tangannya, berdoa.

There's no black or white [BNHA X BSD FANFICTION CROSSOVER]Where stories live. Discover now