26. Hari ini Mengapai

9 6 0
                                    

MBTI: INFP

#

Sore itu, seperti biasa, si pemuda berjas lab bersiap keluar untuk berbelanja. Sepeda dikeluarkan dari gudang, dituntun ke halaman. Namun, dia terkesiap, tahu-tahu dari teras mes ada Ana yang terbangun dengan pipi basah air mata.

Maka dia mengundang Reno. Si bongsor mendadak dapat ide untuk balapan sepeda. Itu usulan yang menghawatirkan, tetapi tahu-tahu sepeda si pemuda dan sepeda Reno sudah dimodifikasi punya boncengan.

Ari ikut si pemuda, sedangkan Ana dengan Reno. Ana sempat merajuk, tetapi Ari menjulurkan lidah. Akhirnya keempatnya berangkat naik dua sepeda.

Langit biru menuju oranye, angin sejuk bertiup. Pemandangan sawah nan hijau asri di sepanjang jalan desa, matahari turun di horizon. Nyanyian burung turut mengiringi.

Si pemuda sempat melambat tatkala berpapasan pada tumpukan batu di pinggir pematang.

Sayangnya Reno dirasuki ambisi tak mau kalah, dia langsung mengebut, menembus terasering, melompat dari satu bukit ke bukit lain dengan sepedanya, membuat Ana menjerit histeris.

Sesampainya di warung Koh, Reno sudah dilempar ke antah-berantah, si pemuda memanggil Laila dan dengan sangat maaf karena meminta waktunya untuk mengantar Ana pulang. Anak itu menangis sejadinya.

Guut WulagTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang