8. Kompilasi Jatuh

10 6 0
                                    


Kaki bersepatu buluk terantuk batu di halaman. Pemiliknya terjatuh, pendaratan bokong mulus menyentuh tanah. Kedua telapak tangan tergores sampai merah. Ana merintih kesakitan, air mata mengalir deras dari kacamata lensa tebal dan dia seka seraya sesenggukan.

"Cipung, sakit ...."

"Tenang aja, Na. Cipung balas dia," tegas Ari.

Ari yang berseru langsung berlari ke arah pelaku yang menyakiti adiknya. Dia tersandung lebih kencang. Alhasil sepatunya lepas, kaus kaki beda warna jadi satu warna debu lempung, luka memanjang dari lutut sampai telapak. Namun, batu pelaku lucut dari posisinya, minggat bersama istri dan empat anak, membawa koper naik kereta bawah tanah. Ternyata itu memang keluarga batu.

Mereka berdua pun bersorak senang menang.

Si pemuda menghampiri mereka sedikit khawatir karena suara tangis, tetapi rautnya bercampur heran.

"Kalian ngapain?"

"Habis jatuh cinta."

Maka dia memutuskan untuk menggergaji kayu dan memasang barier supaya Ari-Ana tidak pecicilan.

Guut WulagWhere stories live. Discover now