21. Autobiografi

12 6 0
                                    

Terdiri dari empat huruf dan dua suku kata, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisinya adalah bentuk tidak baku dari mamalia berkuku genap, yang tanduknya panjang, sering berkubang, rambutnya kelabu kehitam-hitaman. Manfaatnya biasa untuk dipekerjakan atau dipotong dagingnya. Definisi keduanya adalah orang bodoh.

Ya, itu kebo.

Kerbau itu setiap pagi berangkat bekerja, sebelumnya habis fajar tidur dahulu. Urusan makan bukankah sudah ada yang memasakkan? Urusan baju bukankah sudah ada yang cuci, jemur, kering, angkat, lipat, setrika? Nah, habis bangun tidur, mandi. Kalaupun tidak ada sarapan dan pakaian rapi, tinggal marah-marah, jadi.

Simsalabim!

Jadilah bertumbuk. Yang satu mengambek mengancam tidak bakal kerja seterusnya, satu lagi karena tunakarya pilih bunuh diri saja.

Namun, masih ada tanggungan anak. Si Kerbau dan orang satunya itu memanfaatkan dalih kalau ada anak, ditunggu sampai mandiri hidup sendiri dahulu baru bisa masing-masing mati. Kapan? Bukankah usianya berhenti di tujuh belas?

Mereka baru ingat, padahal rencana sudah telanjur dilaksanakan, maka harus diubah di tengah-tengah.

Jawabannya adalah keseruan dalam rumah tangga.

Jadilah hari-hari bagai di anti-surga, para-surga, nir-surga, surga-surgaan. Pokoknya bukan surga. Tiap pukul empat pagi pukul-pukulan, kalau matahari sudah tampak mulai debat kelas internasional, ketika mau berangkat kerja istirahat dahulu, sore pulang kerja lanjut lagi, malam tiba musuh-musuhan sampai mampus, begitu seterusnya.

Sempat kerbau itu diberi racun tikus yang ditambah ke makanannya, tetapi malah tidak berefek apa-apa. Mungkin karena kulitnya tebal sekali. Malah orang satunya yang mati, tetapi hidup lagi keesokan harinya. Mengapa bisa demikian pun tidak ada yang tahu bagaimana bisa.

Sempat ditanya kok bisa betah di rumah saja, mengapa tidak lapor, mengapa tidak mengungsi ke rumah saudara. Barulah tiga sampai empat dekade kemudian, sama-sama bunuh diri. Namun, hidup lagi. Tetangga dan sanak saudara pada tahu, dan ketika diberi tahu penyebab dari semua ini, ya salah si Kerbau. Namun, itu bukan kerbau. Itu orang bodoh yang memimpin keluarga.

"Siapa?"

"Itu ayahmu."

Aku terdiam. Seumur hidupku, aku tidak tahu kalau aku mempunyai ayah.




Guut WulagWhere stories live. Discover now