27. Kecewa

19.4K 4K 6K
                                    

Siapa yang udah baca KaryaKarsa Ai-Sky kemarin? 😭

Siapa yang udah baca KaryaKarsa Ai-Sky kemarin? 😭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

27 ʚɞ Kecewa

Sky mengantar Ai ke kamar setelah menemaninya berendam di kolam. Tadi Ai berendam hanya mengenakan pakaian dalam. Karena Ai tak membawa gantinya, jadi ia balik ke kamar dengan berbalut handuk kimono. Piamanya berada di pelukan.

"Terima kasih, Sky, sudah temani Ai." Perempuan itu berucap saat mereka tiba di depan kamar dengan pintu putih. Kamar Ai.

"Sama-sama, Adek." Sky melempar senyum hangat. "Sana, cepet-cepet ganti pakaian biar enggak masuk angin."

"Memangnya kenapa kalau ada angin masuk?" tanya Ai.

Sky menerangkan, "Bukan angin itu. Maksud Sky nanti kamu sakit ... misalnya pusing, mual, demam, pilek. Soalnya kamu abis basah-basahan enggak langsung ganti pakaian."

"Oh, baiklah. Aku mau ganti pakaian dalam." Ai berkata.

Lirikan Sky mengarah ke beberapa helai rambut Ai yang menempel di pelipis serta pipi. Ia menyingkirkan rambut setengah basah itu sekalian mengelus pipi mulus Ai.

"Jangan lupa dikeringin rambutnya sebelom Adek tidur. Enggak boleh tiduran kalo rambut belom kering," pesan Sky.

Ai mengangguk paham. "Iya, Sky."

Sky mengusap kepala Ai sebelum pamit ke kamar. Ai tak berkutik selama terjadi sentuhan fisik dengan Sky. Terlebih waktu Sky mengecup pipinya dan lanjut mencium sudut bibirnya, tanpa meminta izin.

"Tidur nyenyak, ya, Cantik." Sky usap lagi kepala Ai.

"Sky juga tidur nyenyak, ya, Cantik." Ai membalas.

Sky terkekeh pelan, merasa lucu disebut cantik. "Sky enggak cantik. Adek yang paling cantik di sini."

"Kalo ada Mamiley, berarti ada dua perempuan tercantik di keluarga kita." Sky bertutur.

Ai memahaminya, maka ia mengangguk sambil mengukir senyum yang tak kalah lebar dari senyuman Sky. Sesungguhnya Sky belum mau kembali ke kamar lantaran masih ingin memandangi Ai. Wajah Ai enak dipandang, rasanya sejuk dan membuat hati Sky tenang.

"Sky benaran sayang aku?" Ai bertanya, mengingat ucapan Sky ketika mereka jalan bersama ke taman belakang.

"Bener, dong."

"Seperti Laut sayang aku?" tanya Ai lagi.

"Mmm ... mungkin iya. Bedanya Adek sama Laut tunangan, kalo kita cuma sebates kakak-adik. Ya, kan?" Sky menjawab.

"Iya. Ai senang kalau disayang," kata Ai.

Mudah bagi Sky memberi kasih sayang dan perhatiannya kepada Ai, tapi sulit bagi dia untuk menerima rasa yang sama dari Ai.

Bayang-bayang masa lalu menyergap benaknya, membuat Sky membatu di tempat dan menahan ringisan. Kilasan asmara berhamburan mengisi memorinya yang lemah.

ScenicWhere stories live. Discover now