4. Gadisku

34.7K 6.2K 5.8K
                                    

4 ʚɞ Gadisku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4 ʚɞ Gadisku

Sky tidak tau apa yang terjadi pada Ai hingga tiba-tiba anak itu bisa berbahasa manusia. Meski aksen atau pelafalannya sedikit berbeda, tapi kalimat yang Ai lontarkan terbilang lancar tanpa terbata-bata.

Dari tadi Sky masih terdiam mendengarkan Ai menyebut nama-nama makanan. Gadis cantik itu mengingat semua menu yang tercantum di buku resep masakan pemberian Laut. Sky bingung lantaran semua menu itu tak ada di rumah untuk sekarang.

"Sky, aku mau makan. Aku mau makaroni keju, lasagna keju, pizza keju, spaghetti keju, salad keju, roti keju, jamur keju, ayam keju—"

"Adek suka keju?" celetuk Sky. "Semuanya enggak ada. Enggak ada koki yang bisa masakin Adek makanan karena semua orang udah tidur."

"Kenapa semua orang tidur?" tanya Ai.

"Udah lewat tengah malem. Waktunya istirahat biar paginya enggak ngantuk. Kan harus beraktivitas banyak. Begitu, Cantik," terang Sky.

Ai memiringkan kepala ke sisi kanan, menatap Sky bingung. "Kenapa kamu belum tidur? Kamu bukan orang?"

"Anu—" Sky berpikir cepat mencari jawaban. "Gue masih mau keliling rumah. Abis ini tidur kok."

"Kenapa aku belum tidur?" Ai bertanya lagi.

Sky menepuk pipi Ai dengan gemas. "Soalnya Adek laper."

"Benar!" Ai berseru. "Kamu punya makanan?"

"Enggak punya ...," jawab Sky.

Karena tidak tega melihat makhluk itu kelaparan, jadilah Sky meminta tolong kepada Suri untuk membuatkan Ai sajian sederhana dari bahan-bahan masakan yang tersimpan di lemari penyimpanan dapur. Ai suka makanan yang mudah dikunyah, jadi Sky rasa sepiring telur berbalut keju leleh sudah cukup mengenyangkan perut kecil Ai.

Sky meninggalkan Ai bersama Suri di dapur bersih, sementara dirinya pergi ke ruang kontrol CCTV.

"Ai, mau telur dadar atau ceplok?" Suri memberi pilihan. "Atau mau telur acak? Bu Suri siap buatin sesuai request Ai."

Ai tersenyum senang mendengar tawaran itu. Ia menjawab, "Aku bingung mau apa ..., tapi aku bisa makan semua masakan asal enggak pedas. Terima kasih, Bu Suri."

Jawaban Ai terdengar biasa saja, tapi nyatanya itu membuat hati Suri senang. Dia merasa dihargai meski hanya membuatkan Ai telur. Bahkan Ai tidak menunggu di ruang makan, dia memilih menemani Suri sampai masakannya matang.

Di waktu bersamaan, Sky tiba di lantai tiga yang menjadi area paling sepi di rumah besar ini. Masih ada lantai empat, tapi justru lantai tiga menjadi tempat tersepi karena isinya membosankan. Bagaimana tidak bosan bila hanya ada ruang kontrol CCTV, gudang bersih, dan gudang kotor.

Lantai empat berisi ruangan luas untuk berolahraga, dilengkapi alat-alat fitness yang berfungsi baik. Tak hanya pemilik rumah yang boleh memakai alat tersebut, tapi semua pekerja rumah pun diizinkan secara terbuka.

ScenicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang