[24] Toko Buku

5 1 0
                                    

SETELAH sampai di toko buku, Adam langsung mengajak Kinara untuk menjelajahi rak buku di sana. Katanya, Adam ingin membeli buku UTBK. Dan Adam ingin meminta saran dari Kinara untuk memilihkan buku yang paling bagus untuknya.

Sementara Adam mencari buku-buku yang ia cari, Kinara lebih memilih untuk berjalan di rak buku yang berisi novel-novel. Rasanya sudah lama Kinara tidak membaca novel. Pasalnya, akhir-akhir ini ia selalu sibuk belajar dan belajar. Dan di sini lah, Kinara berpapasan dengan Shena.

Shena yang melihat keberadaan Kinara, langsung menyeringai. "Kebetulan kita ketemu disini," ujarnya, di sambut dengan helaan nafas kecil dari Kinara.

"Gue gak ada waktu buat ngeladenin lo," balas Kinara, mengambil langkah untuk melewati Shena sebelum gadis itu lebih dulu menahan lengannya.

"Lo sombong amat, ya?" desis Shena kemudian.

"Shen, ini di tempat umum. Jangan ngajak ribut."

Shena tertawa kecil mendengarnya. "Emangnya siapa yang mau ngajak ribut? Gue cuman pengen ngasih tau lo aja, kalo--" Shena mendekatkan wajahnya ke arah Kinara dan berbisik, "--lo sama sekali gak cocok sama Dirga. Jadi jangan berharap sedikitpun buat jadi pacarnya dia. Dirga pantesnya cuman sama gue."

Kinara diam-diam menahan senyumannya. Dalam hati, dirinya bergumam,

'Lo gak tau aja, justru Dirga sendiri yang pengen banget ngejadiin gue buat jadi pacarnya.'

Shena memundurkan badannya dan menepuk pundak Kinara dengan salah satu tangannya. "Lo sama sekali gak pantes buat jadi pacarnya Dirga," ujarnya penuh percaya diri.

Kinara tertawa renyah. "Terus, lo sendiri pantes?"

Shena membulatkan matanya. Terlihat jelas ia sangat tersinggung dengan jawaban Kinara.

"Pantes aja Dirga gak mau sama lo. Toh, kelakuan lo aja kayak anak SMP yang lagi kasmaran kayak gini," lanjut Kinara, sukses membuat Shena tertohok karenanya.

"LO--"

"Sshht!" sela Kinara--mengangkat jari telunjuknya ke arah Shena. "Sekali lagi gue tegasin, ini tempat umum. Kalo lo mau berantem sama gue, jangan disini."

Kinara balik menepuk pundak Shena dan berbisik, "Nanti lo share lock aja tempatnya."

Tanpa menunggu jawaban dari Shena, Kinara langsung melenggang pergi begitu saja meninggalkan Shena yang nampak semakin membara di tempatnya. Kedua tangan gadis itu terlihat mengepal, dengan kilatan api amarah yang terpampang jelas di manik matanya.

"Kinara--sialan. Awas aja lo!" pekik Shena kemudian.

***

Setelah menyusuri deretan rak buku, akhirnya Kinara menemukan Adam yang terlihat tengah mengamati beberapa buku di pojok ruangan. Lelaki itu terlihat fokus melihat jajaran buku-buku tersebut. Dan hal itu membuat Kinara beranjak untuk mendekatinya.

Rasanya lega, ketika Kinara berhasil membalas Shena seperti tadi. Kinara mendapat keberanian seperti itu karna teringat dengan ucapan yang dikatakan oleh Adam dulu. Adam bilang bahwa, untuk menghadapi sosok seperti Shena, Kinara harus menjadi lebih berani agar Shena nantinya akan segan dan tidak berani lagi untuk mengganggunya. Lagian, jika Kinara terus membiarkan semua perlakuan buruk yang Shena lakukan kepadanya, itu hanya akan membuat Shena lebih berani lagi untuk mengganggunya.

"Adam," panggil Kinara, membuat Adam sontak menoleh dan melihat keberadaan gadis itu di sampingnya.

Adam kini mengembangkan senyumannya. "Lo udah dapet novel yang lo cari?"

EPOCH [On Going]Where stories live. Discover now