47. PENASARAN

63.1K 4.6K 1.7K
                                    

Hai! Panggil aku Syasya !!

[ SELALU HARGAI PENULIS. BERIKAN VOTE 🌟 & KOMEN 💬 KALIAN. ]

Happy reading !! 🦩

• SILAHKAN FOLLOW AKUN WATTPAD AKU! MULAI BESOK PART AKAN DI PRIVAT SECARA ACAK! •

47. PENASARAN.

**

“Gue tau caranya mencintai seseorang dengan tulus. Tapi gue nggak tau bagaimana cara mempercayai kalau gue dicintai.” -Eldrian Mahendra.

**

Brakkk!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Brakkk!

"Lo semua bisanya apa hah?! Disuruh ngejar satu orang aja nggak becus." Eldrian berteriak marah, mandang barisan anggota SCAVENGER yang tadi ia suruh mengejar Lucas.

"Aaarrggghhh! Bodoh! Padahal tinggal dikit lagi, harusnya gue bisa tangkap tuh orang."

Raven memijat tekuk hidungnya, lalu melirik Eldrian yang sedari tadi hanya marah-marah. "Nggak usah marah-marah kayak bocah SD. Apa dengan lo marah gini, dia bisa ketangkep?"

"Kita harus nyari dalangnya. Cari tau, sebenarnya ada masalah apa antara dia sama Glova," ujar Kenzo setelah meletakkan pinggulnya di sebuah sofa yang ada di base camp SCAVENGER.

Rafa geleng-geleng kepala, tampak berpikir keras saat ini. "Tapi menurut kalian kejadian tadi ada yang aneh nggak? Lo tadi pada lihat Glova? Dia tuh... Kayak, orang lagi trauma? Ketakutan? Apalah itu sebutannya, nggak ngerti gue."

"Depresi?" Kenzo mengernyitkan alisnya bingung. "Freak lo! Ya jelaslah Glova ketakutan. Namanya juga cewek, kalau lihat keributan, ya, pasti takut terus panik."

Seketika Rafa membungkam mulut. Apa yang dikatakan Kenzo memang benar, namun entah mengapa perasaanya seperti mengganjal. "Gue jadi khawatir sama Glova."

Menghela nafas panjang, Markus akhirnya bangkit berdiri dari posisi duduk. "Mau cabut duluan gue. Udah larut malem nih. Besok pagi sekolah."

"Sono balik! Sok tertib lo jadi murid," cibir Rafa.

Mengamati Markus yang sedang memakai jaket identitas SCAVENGER serta bersiap untuk pulang, Raven menungging senyuman tipis. "Oi Mark! Jangan lupa kesepakatan kita."

Markus berdecak, mengambil kunci motornya yang tergeletak di atas meja depan sofa. "Soal gampang itu. Dah lah! Pamit gue."

"Kesepakatan apaan?" tanya Kenzo penasaran.

Semua orang langsung terdiam, memalingkan pandangan mereka kearah yang lain berniat untuk menghindari menjawab pertanyaan Kenzo barusan.

Eldrian mengepalkan tangan geram, menahan emosi yang sudah meluap. "Ah! Intinya gue nggak mau tau. Lo semua harus bisa tangkap orang tadi! Jangan sampai dia kabur lagi."

ALTOPWhere stories live. Discover now