44. GLOVA SAKIT.

78.8K 7.1K 5K
                                    

Hai! Panggil aku Syasya !!

[ SELALU HARGAI PENULIS. BERIKAN VOTE 🌟 & KOMEN 💬 KALIAN. ]

Happy reading !! 🦩

• SILAHKAN FOLLOW AKUN WATTPAD AKU! MULAI BESOK PART AKAN DI PRIVAT SECARA ACAK! •

44. GLOVA SAKIT.

**

“Nahan diri biar nggak pengen mati setiap hari is another level of pain.” -Markus Erolio.

**

Glova membuka pintu kafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Glova membuka pintu kafe. Setelah seharian lelah bekerja, ia beranjak keluar dari tempat beraroma kopi yang menyeruak tersebut.

Hari sudah larut malam dan Ibu Kota sedang diguyur hujan deras. Gadis itu terdiam sesaat di depan Kafe seraya menggesekkan kedua telapak tangannya yang dingin. Kini Glova sedang menunggu jemputan, tadi siang Altop sudah berjanji akan menjemputnya seperti biasa.

Hanya menunggu tidak lebih dari 10 menit, akhirnya mobil Glova datang. Lantas dirinya berlari, menerobos hujan sampai masuk kedalam mobil.

"Sorry.... tadi macet," ujar Altop ketika kekasihnya sudah duduk di sampingnya.

Glova menggeleng pelan, merespon perkataan Altop lalu menaruh tasnya di bangku belakang. "Nggak papa."

Altop melajukan mobilnya, meninggalkan pekarangan Kafe. "Udah lama nunggunya?" Cowok itu bertanya, membuka topik pembicaraan agar tidak terlalu bosan.

"Nggak lama. Baru aja tadi gue keluar dari Kafe." Glova menghela nafas pendek sebelum akan melanjutkan ujarannya, "Lo udah makan malem?"

"Belum. Sekalian mau cari makan dulu nggak?" tawar Altop.

"Boleh." Glova mengangguk menyetujui.

"Lo mau makan apa?"

"Terserah," balas Glova seraya memainkan handphonenya.

Altop memutar bola matanya jengah. Selama perjalanan, mereka melewati bangunan-bangunan dan pepohonan yang berada dipinggir jalan. Beberapa detik kemudian, handphone cowok itu berdering serta mengeluarkan notifikasi chat masuk dari Kenzo.

Kenzo Adriansyah
-woi!
-kemana lo? jadi balapan kagak?

Glova mengernyitkan alisnya, tak sengaja membaca chat masuk dari Kenzo barusan. "Top! Ada chat dari Kenzo tuh."

Altop berdecak kesal, pandangannya masih lurus menatap jalanan. "Bacain aja, gue lagi nyetir."

Sesuai dengan perintah, Glova menggapai handphone milik Altop dan membuka chat pada benda canggih itu. "Dia nanyain tentang balapan. Lo mau balapan?"

ALTOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang