12. TORNADO JADI INTEL

176K 15.1K 5.7K
                                    

Hai! Panggil aku Syasya !!

[ SELALU HARGAI PENULIS. BERIKAN VOTE 🌟 & KOMEN 💬 KALIAN. ]

Happy reading !! 🦩

• SILAHKAN FOLLOW AKUN WATTPAD AKU! MULAI BESOK PART AKAN DI PRIVAT SECARA ACAK! •

12. TORNADO JADI INTEL.

**

"Dari datangnya masalah, kita dapat belajar menjadi dewasa. Jangan takut ataupun menyerah. Percayalah, Tuhan tidak pernah mengingkari janjinya." - Raven Gutama.

**

Wacana malam ini--- Raven, Rafa, Eldrian, Kenzo, dan Markus --- berkumpul di balkon rumah Altop. Mereka terlihat menikmati hidangan yang sudah disediakan oleh Beliung, sedangkan netra mereka terfokus mengamati Tornado yang sedari tadi mengotak-ngatik MacBook miliknya.

"Gue cuman bisa dapetin foto ini." Raven menyodorkan handphonenya, memperlihatkan foto seseorang yang tadi siang mengikuti mereka menggunakan motor sport. "Ini orang asing tadi siang ngikutin kita sampai ke Kafe."

Tornado menghela nafas panjang. "Susah, susah. Kenapa nggak langsung tangkap aja itu orang terus tanya ngapain dia ngikutin lo semua?"

"Masalahnya gini, Bang... Kalau kita tangkep orang itu terus niat dia malah ngadu domba kita sama orang lain atau geng lain? Bisa tambah panjang urusannya." Eldrian berkata setelah menyeruput kopi panas, minumannya.

"Jadi lo dapet informasinya nggak?!" sentak Altop kepada Tornado. Sudah hampir satu jam lamanya, mereka terpaku di balkon dengan diselimuti angin dingin ini. Tapi Tornado masih belum memberi tau mereka tentang indentitas orang asing itu.

Tornado kembali menatap serius pada layar MacBook, lalu mencermati setiap data-data yang sudah ia dapatkan. "Informasi yang gue dapet, masih simpang-siur. Tapi, gue yakin dia bukan anak geng motor."

"Maksud lo Bang?" Rafa bertanya buncah.

"Dia cuman orang suruhan, dan gue yakin niat dia bukan ngincar geng lo." Tornado berhasil memperjelas perkataannya. "Tapi menurut gue, dia lagi ngincar salah satu dari kalian."

"Hah?! Nggak paham gue." Menggaruk tekuk lehernya yang tak gatal, Kenzo mengernyitkan kedua alisnya.

"Top! Coba lo sekarang tanya sama bokap. Dia lagi ada masalah perusahaan kagak," ujar Tornado mulai serius.

"Kenapa malah bawa-bawa perusahaan sama bokap?" tanya Altop bingung.

Tanpa berniat menjawab pertanyaan Altop barusan, Tornado langsung merubah posisi duduknya menjadi berdiri tegap lalu beranjak tergesa, meninggalkan balkon tersebut sembari membawa MacBook tadi.

"Kenapa Abang lo, Top?" terheran Markus mengamati punggung Tornado yang mulai menghilang, meninggalkan mereka begitu saja.

Altop mengangkat bahunya, kemudian semua orang yang ada di balkon itu memilih untuk mengikuti langkah Tornado hingga ke lantai dasar.

Menuruni beberapa anak tangga rumah Altop, mereka mendapati Tornado yang sudah menemui Badai di ruang tengah. Mereka kompak berjalan mendekat, menghampiri dua orang yang tengah duduk pada sebuah sofa.

"Pah! Katanya, ada orang asing yang ngikutin Altop sama temen-temennya tadi siang. Terus, aku coba buat cek dari foto yang dikasih Raven, dan aku nemuin ini." Tornado memperbesar foto yang diberikan Raven tadi, menunjukan motor yang dipakai orang asing tersebut terdapat sebuah gambar lambang atau logo. "Papa tau nggak, ini lambang apa?"

ALTOPWhere stories live. Discover now