42. KABUR.

81.3K 7.4K 5.9K
                                    

Hai! Panggil aku Syasya !!

[ SELALU HARGAI PENULIS. BERIKAN VOTE 🌟 & KOMEN 💬 KALIAN. ]

Happy reading !! 🦩

• SILAHKAN FOLLOW AKUN WATTPAD AKU! MULAI BESOK PART AKAN DI PRIVAT SECARA ACAK! •

42. KABUR.

**

“Nolak perasaan banyak cowok demi cowok yang nggak pernah punya perasaan lebih ke lo is another level of goblok!” - Eldrian Mahendra.

**

Menunggangi motor sport berwarna hitam milik Eldrian, Glova berhasil keluar dari kawasan SMA Dirgantara dengan dikelilingi oleh motor-motor anggota SCAVENGER yang lain.

Sedangkan Altop bersama Eldrian yang menaiki mobil Glova tampak melaju kearah yang berbeda. Entah akan kemana perginya cowok itu, Glova hanya bisa mengintip dari kaca spion.

Di dalam mobil, Eldrian berkali-kali melirik kaca spion dalam mobil. Ia memastikan apakah orang asing yang biasa mengikuti mereka sudah melakukan aksinya atau belum.

 Ia memastikan apakah orang asing yang biasa mengikuti mereka sudah melakukan aksinya atau belum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Itu dia orangnya."

Altop langsung menoleh kebelakang setelah mendengar ucapan Eldrian barusan. Benar! Dirinya melihat seorang pria berjaket hitam serta mengendarai motor sport tengah mengikuti mereka. "Bangsat!"

Eldrian mengaktifkan earphone yang sudah terpasang di telinganya, mencoba menghubungi teman-temannya. "Sekarang orangnya udah ngikutin gue. Lo semua stand by di base camp habis nganterin Glova."

"Aaarrgghhh! Kelar hidup lo habis ini." Altop berdecak, mengepalkan tangannya geram memandangi seseorang dibelakang sana.

"Top! Jaga emosi lo. Belum tentu orang itu punya niat jahat sama Glova," ujar Eldrian. "Kita harus cari tau dulu kebenarannya."

"Dia penguntit cewek gue. Tapi lo masih bisa bilang niat dia kagak jahat? Stres!" ledek Altop.

"Susah dah ngomong sama lo." Eldrian geleng-geleng sembari mengelus dadanya sabar. Cowok itu beralih, membetulkan letak earphone-nya yang terasa kurang nyaman. "Woi! Udah sampai mana lo pada? Gue udah mau nyampe nih."

"Masih di Kafe. Glova nggak mau kita tinggal, dia maksa ikut kita ke base camp dan mastiin kalau Altop bakal baik-baik aja."

Suara Raven membuat Eldrian tampak berpikir sejanak. "Biarin aja si Markus di sana nemenin Glova. Sisanya, suruh mereka langsung ke base camp!"

"Cewek gue kenapa?" tanya Altop kepada Eldrian serius.

"Di Kafe, Glova nggak biarin Markus pergi. Dia maksa ikut mereka ke base camp terus memastikan keadaan lo nggak papa," balas Eldrian.

Altop mengangguk mengerti. Selama beberapa detik ia menoleh kebelakang lagi. "Dia masih ngikutin. Kita belok kanan aja El!" titahnya.

ALTOPWhere stories live. Discover now