59. Rencananya Mau Minta Maaf Tapi...

35.8K 3K 86
                                    

HAPPY READING 💙•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING 💙


"M-mas Aarav" Panggil Kanaya pelan.

Aarav menaikkan satu alisnya saat tiba tiba Kanaya berlari setelah memanggil nya.

"KANAYA!" Teriaknya itu tidak membuat Kanaya menghentikan lari nya.

"BERHENTI SEKARANG ATAU LO BUKAN TEMEN GUE LAGI!"

Aarav ikut menoleh menatap ke arah Kanaya, lagi lagi lelaki itu harus menaikkan satu alisnya saat mendapati Kanaya sudah berhenti berlari.

Ancaman dari Arin ternyata berfungsi dengan baik.

"Misi pak" Ucap Arin dan Dita saat lewat di depan Aarav.

Kedua gadis itu kemudian menghampiri Kanaya.

Aarav menghela nafas pelan kemudian melanjutkan langkahnya.

"Masuk ke kelas. Nggak usah kepo sama urusan orang lain" Tegur Aarav saat melihat gerombolan mahasiswa yang sedang menatap penasaran ke arah Kanaya cs.

Gerombolan itu langsung panik dan membubarkan diri ke kelas masing masing.

Mereka tidak mau jika harus terkena semburan dari sang dosen tampan namun dingin itu.

Kembali ke TKP, setelah berdiri di depan Kanaya, Arin langsung menarik tangan Kanaya dan membawa perempuan itu pergi.

Sementara Dita mengekor di belakang mereka.

"Kalau mau nangis di sini aja, kalau di sana tadi banyak orang" Ucap Arin sambil melepaskan gandengan tangan nya pada Kanaya.

Ketiga nya sekarang berada di taman yang bersebelahan dengan lab, taman ini memang sepi dan jarang ada mahasiswa yang menempati karena tempat nya yang berada di paling ujung.

"Gue hiks salah hiks" Gumam Kanaya.

"Sekarang tugas lo cuman satu, minta maaf sama pak Aarav" Balas Arin.

Kanaya menyeka air matanya kemudian menatap Arin.

Bruk

Arin berjengit kaget saat Kanaya tiba tiba memeluknya erat.

"Makasih, makasih lo udah buat gue sadar"

"Makasih banyak"

Arin tersenyum penuh kemenangan ke arah Dita.

Ia kemudian menepuk punggung Kanaya pelan.

"It's okay, itu udah jadi tugas gue"

Setelah puas memeluk sang sahabat Kanaya melepaskan pelukannya.

"Gue harus minta maaf!" Ucapnya final.

✿✿✿✿

"Kak Rafa!"

𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang