8. Duh, Lupa!

65.8K 5K 178
                                    

HAPPY READING 💙•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAPPY READING 💙


"Ugh," Gumam Kanaya saat merasakan usikan pada tidurnya.

"Bangun sholat subuh."

"Mmmh."

"Bangun Kanaya..."

Aarav menarik tangan Kanaya membuat gadis itu terduduk dengan mata yang masih terpejam rapat.

"Bangun dulu." Aarav menepuk pipi Kanaya pelan membuat gadis itu perlahan membuka matanya.

Kanaya menatap Aarav yang berdiri menjulang tinggi dengan baju koko putih dan sarung berwarna hitam kotak kotak serta kopiah yang juga berwarna hitam.

Ya Allah, betapa tampannya suami hamba ini?

"Ambil wudhu, saya tunggu."

Kanaya mengerjapkan matanya berkali kali guna menjernihkan penglihatan dan pikirannya.

"Kamu nggak wudhu? Kan kamu tadi nyentuh aku?"

"Kamu dulu sana."

Dengan berat hati Kanaya berjalan menuju kamar mandi, coba saja Aarav yang lebih dahulu berwudhu dapat dipastikan bahwa gadis itu akan tertidur lagi.

"Hiss dingin," Pekik Kanaya saat tangannya menyentuh air.

"Bismilah..."

"Nawaitu wudhu'a lirof'Il hadatsil ashghori fardhol lillaahi ta'aala." Batin Kanaya sambil membasuh wajahnya.

5 menit kemudian Kanaya keluar dari kamar mandi dan langsung menggunakan mukena berwarna abu muda nya.

"Kenapa?" Tanya Aarav setelah selesai berwudhu, karena ia menemukan Kanaya yang memeluk tubuhnya sendiri.

"Dingin banget," Adu Kanaya.

Aarav pun langsung menaikkan suhu pendingin udara sehingga gadis itu tidak terlalu kedinginan lagi.

"Udah?" Kanaya mengangguk kemudian berdiri di belakang Aarav.

"Assalamualaikum warahmatullah..."

"Assalamualaikum warahmatullah..."

Aarav mengulurkan tangannya yang langsung di diterima oleh Kanaya untuk dicium, ia kemudian mengecup kening Kanaya singkat membuat gadis itu salah tingkah sendiri.

"Mas," Panggil Kanaya sambil menatap Aarav yang sedang melepas kopiahnya.

"Hm?"

"Kamu nanti langsung ke kampus atau ke kantor dulu?"

"Langsung ke kampus, kenapa? Mau bareng?"

"Enggak ah, fans kamu banyak."

Setelah selesai membereskan peralatan sholat, Kanaya menyibak tirai yang menutupi pintu kaca kamarnya sehingga menampilkan langit subuh yang masih dipenuhi embun.

𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂Where stories live. Discover now