4. Otw Nikah

76.5K 5.3K 48
                                    

HAPPY READING 💙•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAPPY READING 💙


Kanaya menatap pantulan dirinya di cermin kamar nya, gaun hitam berlengan panjang telah melekat sempurna pada tubuh rampingnya.

Rambut hitam panjangnya ia biarkan tergerai bebas, wajahnya ia poles dengan make up yang natural karena pada dasarnya wajah Kanaya sudah cantik tanpa make up sekalipun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rambut hitam panjangnya ia biarkan tergerai bebas, wajahnya ia poles dengan make up yang natural karena pada dasarnya wajah Kanaya sudah cantik tanpa make up sekalipun.

Ia kemudian menghembuskan nafas berat, hari ini ralat malam ini ia akan makan malam bersama kedua orangtuanya dan juga kedua orangtua calon suaminya.

Sejak pertemuannya dengan Aarav di depan rumah nya kala itu, hati Kanaya sedikit goyah, ditambah seluruh bujukan dari kedua orangtuanya membuat Kanaya sedikit lebih bisa menerima perjodohan ini.

"KANAYA!" Teriakan bunda dari lantai bawah langsung membuat Kanaya buru buru keluar dari kamarnya dan menemui kedua orangtuanya.

"Mentang mentang mau ketemu calon suami dandan nya lama ya," Ejek bunda saat melihat Kanaya menuruni tangga.

"Lama gimana? Orang cuma 59 menit doang kok," Balas Kanaya.

Bunda menghela nafas, banyak banyak sabar deh kalau sama Naya mah.

"Putrinya ayah cantik banget."

Kanaya tersenyum lebar.

"Makasii ayah." Gadis itu lantas menghambur memeluk sang ayah.

"Bentar lagi udah mau nikah ya, baik baik ya sayang!" Ayah mengelus rambut Kanaya penuh sayang, tidak lupa juga ia mendaratkan sebuah kecupan di pucuk kepala putrinya.

"Yuk berangkat!"

35 menit perjalanan akhirnya mobil BMW X5 milik ayah Kanaya berhenti tepat di sebuah restoran mewah.

Restoran dengan gaya classic khas Eropa.

Kanaya berjalan di belakang kedua orangtuanya sambil menggigit bibirnya gugup.

Gadis itupun terus menundukkan kepalanya.

"Kanaya ya?" Tanya sebuah suara.

Kanaya mengangkat kepalanya dan tersenyum ramah.

𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂Where stories live. Discover now