31. Kado Pernikahan

46.6K 3.6K 56
                                    

HAPPY READING 💙•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING 💙


Kanaya mengerjapkan matanya saat tidurnya terusik karena tangan seseorang yang menjelajahi wajahnya.

"Mmmh.." Gumam Kanaya pelan kemudian membuka matanya.

"Rise and shine!" Sapa Aarav sambil tersenyum.

Kanaya mengerjapkan matanya saat mendapati Aarav yang tersenyum dengan wajah tampannya.

"Naya lagi mimpi atau nyata?" Ucap Kanaya melantur.

Ah ternyata nyawa gadis itu belum terkumpul sempurna

Cup

Satu kecupan manis mendarat di kening Kanaya.

"Kerasa?" Tanya Aarav.

Kanaya mengangguk.

"Mau lagi?" Tawar Aarav.

Kanaya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

Padahal mah mau bangetttt!!

"Sekarang jam berapa?"

"Setengah 4" Balas Aarav sambil menyibak selimut yang menutupi tubuhnya.

"Jangan tidur bentar lagi subuh" Pesan Aarav sebelum ia pergi ke kamar mandi.

Kanaya mengangguk kemudian mengeliat sambil bangkit dari tidurnya.

Setelah Aarav dan Kanaya menyelesaikan sholat subuh, mereka kembali naik ke atas ranjang.

Dengan Aarav yang tiduran beralaskan paha Kanaya dan Kanaya yang sedang duduk selonjoran sambil memainkan ponselnya.

"Shh.." Kanaya meringis pelan saat paha nya terasa geli, apalagi Kanaya hanya menggunakan celana hotpants di atas lutut.

Gadis itu jika tidur memang lebih sering menggunakan kaos oversize dan celana hotpants daripada baju tidur.

"Mas Aarav bentar" Ucap Kanaya menyuruh Aarav mengangkat kepalanya sedikit.

Setelah Aarav mengangkat kepalanya, Kanaya langsung menutupi paha nya dengan selimut sehingga ia tidak akan merasa geli lagi.

"Udah" Aarav kembali meletakkan kepalanya di paha Kanaya.

"Enak yang tadi, kenapa harus pake ini?"

Kanaya menghentikan tangan Aarav yang akan menyingkirkan selimut di pahanya.

"Naya geli kalau nggak pake ini, rambut kamu itu meresahkan"

Aarav menatap Kanaya dari bawah.

"Bagus dong, saya ikhlas kok kalau kamu khilaf, ikhlas benget malah"

𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang