DOSEN SERIES #1
[COMPLETED]
Aarav mencondongkan tubuhnya ke arah Kanaya.
"Mau coba yang nggak lewat batas?"
"Atau langsung yang lewat batas?"
"Eh," Kaget Kanaya saat tubuh Aarav sudah berada di atas tubuhnya dengan kedua tangan Aarav yang berada di...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
HAPPY READING 💙 • • •
Kanaya menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri guna memastikan tidak ada kendaraan yang akan lewat.
Setelah merasa aman, Kanaya mulai melangkahkan kakinya guna menyebrangi jalan.
Jika biasanya ia akan berangkat satu mobil dengan Aarav sekarang berbeda ia berangkat menggunakan kendaraan online.
"Nay!" Kanaya menoleh saat ada seseorang yang memanggilnya.
"Lo pacaran ya sama presiden mahasiswa?!"
"Jadian nya kapan?"
Kanaya mengerjapkan matanya dua kali, ternyata apa yang Aarav bilang itu benar.
"Enggak" Jawab Kanaya menjawab pertanyaan yang teman seangkatannya ajukan.
"Yang bener? Bukan nya akhir akhir ini kalian deket ya?"
"Cuman deket nggak berarti pacaran kan?"
Tanpa menunggu reaksi dari dua teman seangkatannya itu Kanaya langsung pergi begitu saja.
Brak
Kanaya langsung membanting tas nya ke meja membuat seluruh teman sekelasnya menatap ke arahnya.
Perempuan itu sedang emosi di karenakan sepanjang perjalanan nya ke kelas, semua teman seangkatannya menanyakan hal yang sama.
Yaitu tentang dirinya dan Rafa.
"Na---"
"Nggak usah bacod kalau lo pada cuman mau nanya gue sama Rafa ada hubungan apa" Sarkas Kanaya membuat teman teman sekelasnya meringis pelan.
Kanaya yang biasanya ramah, ceria dan selalu tersenyum kini sedang menjelma menjadi macan betina yang siap menerkam siapa saja yang menganggu ketenangannya.
"HAH?!" Adam menatap seseorang di depan nya dengan cengo.
"Gimana? Lo tadi bilang apaan?"
"Bantuin gue pasang dasi" Ulang Aarav.
"Anjir ya lo, pagi pagi nyuruh gue ke ruangan lo ternyata cuman di suruh masangin dasi. Lo kira gue bini lo hah?!"
"Ck buru! Gue ada kelas pagi!"
Dengan malas Adam merebut dasi di tangan Aarav.
Lelaki itu kemudian memasangkan dasi ke leher Aarav.
"Gue ngeri sumpah!" Ucap Adam sambil menarik simpul dasi Aarav.
"Jangan kenceng kenceng dodol! Ke cekik ini!"
"Eh maap maap, habisnya gue grogi!"
Plak
Aarav langsung menampol tangan Adam yang masih memegang dasi nya.
