Part 65

11.6K 175 5
                                    

Sudah dua minggu ku di rumah NekSu . Ingatanku masih lagi belum pulih . Terima kasih juga dengan bantuan Ahmad kerana selalu berada di sisiku menemanku untuk mengingati perkara lamaku .

Tapi entah mengapa bukan hanya sakit dikepalaku yang membuat ku hilang ingatan , namun hidungku kerap berdarah.

Aku selalu muntah darah . Dan kalau aku mabuk aku akan rasa mahu pengsan . Entahlah mengapa pun aku tak tahu .

Nama Puteri . Nama itu membuat ku rasa rindukan seseorang . Entah mengapa dan apa pun aku tak tahu . Setiap kali namaku dipanggil Puteri , hatiku menjadi sayu dan hiba . Aku pasti menangis walaupun aku tidak tahu mengapa .

Aku kini sedang duduk di balcony rumah .

" Awak . " ku terdengar ada seseorang memanggilku di belakang . Aku memusingkan kepalaku lalu tersenyum .

" Eh Ahmad . " aku memanggilnya kembali . Dia tersenyum .

" Awak buat ape dekat sini ? Awak kan masih tak sihat . Awak patut berehat dekat dalam bilik . " dia menasihatiku lalu mengambil tempat duduk di kerusi yang berhadapan denganku.

" Laa saya rasa kalau saya berehat dekat dalam bilik bukannya saya akan sihat pun . Betul tak ? Hehe . " aku berkata sambil ketawa . Dia pun turut tersenyum .

" Ish awak ni ada-ada saja nak menjawab nye . Comel " dia berkata . Aku merenungnya tajam .

" Mana ada . Ish awak ni ada-ada je . Hehe " aku menjawab .

" Ouhh ye cakap-cakap ni awak tak ada girlfriend atau isteri ke ? Maaflah saya bertanya . Mana tahu kalau kalau awak ada jadi saya taklah terlalu dekat dengan awak . " aku berkata .

" Ouhh hmm isteri saya tinggalkan saya setahun yang lepas . Kami berpisah pun sebab saya nampak dia tidur dengan lelaki lain sekatil di bilik saya dengan bekas isteri saya . Saya tak sanggup melihat , jadi on the spot jugak saya lepaskan dia . " dia menjawab .

Ouch sedihnya cerita dia .

" Mesti sedihkan awak masa tu ? Awak berdua kahwin duduk rumah ni jugak ke ? " aku bertanya . Dia menggeleng .

" Tak . Rumah ni memang NekSu dan arwah atuk saya punya . Dulu saya kahwin dengan dia , rumah itu rumah saya . Tapi tak apelah saya halalkan je rumah tu untuk dia . " dia menjawab .

" Memang masa tu keadaan amat sengit . Amat menyedihkan . Bayangkan awak terlalu dalam mencintai seseorang itu . Tapi orang yang awak cintai tu sedang tidur dalam keadaan tidak berbaju dengan orang lain . Apa perasaan awak ? Terlalu sedih untuk saya ucapkan . Tapi nak buat apa . Allah dah tunjukkan perbuatan keji dia sebagai isteri selama kami berkahwin dulu . " dia menjawab panjang .

" Ya allah sedihnya . Maafkan saya kalau saya mengganggu emotional awak masa ni . " aku berkata . Yelah tak sedapkan orang menceritakan kisah sedih dulu . Mesti emotional kan .

" Laaa tak ape lah awak . Bagus tu saya bilang awak . Hehe lagipun kenapa awak tanya eh ? Hehe awak nak jadi calon isteri saya ke ? Atau girlfriend saya ? " lalu dia mengenyitkan matanya ke arahku . Aku sudah terperanjat . Aku mencuit lengannya .

" Ouch sakitlah . Hehe saya bergurau je kot . Tapi kalau betul pun apa salahnya kan ? Kan kan ? Hehe . Alaa janganlah malu saya . Hehehe " dia berkata . Aku sudah membahak ketawa mendengar kata-katanya .

" Eee awak ni kan . Aahaha kelakar lah . Ishhh . Hehe no no . Insyallah awak akan jumpa jodoh awak . Dan pastinya bukan saya okay . Hehehe " aku menjawab sambil menuding jari ke arahnya.

" Kenapa pastinya bukan awak ? Kalau betul awak macam mane? Ms Puteri , you cant predict the future that Allah gave us . Hehe insyallah saya akan berdoa setiap hari supaya jodoh saya itu adalah awak . Hehe amin . " lalu dia mengaminkan tangannya .

Indahnya CintaWhere stories live. Discover now