Kepercayaan diri Akira mulai hilang saat duduk di bangku SMP. Penolakan di masa lalu membuat Akira merasa tidak pantas mencintai dan dicintai siapapun. Harusnya semua terasa mudah, sayangnya berubah menjadi beban tatkala sang ayah memintanya untuk segera menikah. Padahal ia memiliki gangguan kecemasan dan perasaan apabila berdekatan dengan laki-laki seusianya. Demi memenuhi tuntutan sang ayah, Akira mulai berkonsultasi ke psikiater. Melalui bantuan Yuan yang sebelumnya juga menjadi psikolog dan sudah berhenti menanganinya. Semua tiba-tiba begitu saja. Wiga, laki-laki pertama yang andil dalam menorehkan luka besar dihatinya, ternyata merupakan psikiater untuknya. Mau tidak mau Akira tetap menjalani terapi bersamanya. Lalu, apakah Wiga berhasil menyembuhkan luka Akira? Dan mungkinkah Akira bisa merasakan cinta kembali?