Seoul menjadi tempat ternyaman bagi Zhianne. Selain mengenyam pendidikan di sana berkat beasiswa yang ia dapat, Seoul menjadi tempat pelarian baginya. Pelarian dari rumah. Pelarian dari suasana rumah yang dibuat sang Nenek yang tidak suka dengan kehadirannya karena ia bukan keturunan langsung dari keluarga Pratama. Sang Nenek yang tidak terima ketika nama Pratama disematkan dalam namanya, semakin menguatkan langkahnya menjauh dari rumah meski ia begitu menyayangi kedua orangtuanya dan Kakak perempuannya. Masalah besar terjadi, ketika tunangan sang Kakak, jatuh cinta kepadanya.