Penyesalan

158 20 0
                                    

Teriakan Zhianne membuat Arthur terbangun dari tidurnya. Arthur memegang kepalanya yang masih terasa pusing. Ia melihat Zhianne sedang menangis dengan selimut yang menutupi seluruh badannya. Arthur seketika mengerti melihat kondisi yang ada.

"Aku akan bertanggung jawab, Zhi" kata Arthur lembut.

"Apa yang sudah kita lakukan, Kak? Seharusnya ini tidak pernah terjadi. Aku....aku telah mengkhianati Kak Nania" isak Zhianne.

Arthur mendekati Zhianne berusaha untuk menghentikan tangisannya. Namun ketika tangannya akan menyentuh pundak Zhianne, Zhianne menepis tangan Arthur.

"Kamu tunangan Kakakku, Arthur. Aku tidak bisa seperti ini. Anggap saja tidak ada yang terjadi diantara kita. Kamu tidak perlu mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan" kata Zhianne dingin.

Arthur terdiam mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Zhianne. Ia ingin berbicara namun Zhianne beranjak dari tempat tidur dengan selimut yang masih menutupi badannya, mengambil pakaiannya dan menuju toilet.

***

Arthur menahan tangan Zhianne, ketika Zhianne akan meninggalkan apartemennya.

"Zhi, please kita harus bicara" Arthur memohon.

"Apa lagi yang ingin Kakak bicarakan?"

"Maaf Zhi, maaf untuk yang telah terjadi. Maaf juga untuk tidak bisa menganggap bahwa tidak ada yang terjadi diantara kita. Aku akan pulang dan membatalkan pertunanganan dengan Nania setelah itu aku akan menikahimu, Zhi"

"Apa kamu sudah gila, Kak? Nania mencintaimu. Bagaimana perasaannya jika mendengar hal ini? Aku tidak akan membiarkanmu menyakitinya, Arthur" ucap Zhianne menahan sesak dalam hatinya.

"Aku tidak mencintai Nania. Aku mencintaimu, Zhi" ungkap Arthur dengan sungguh-sungguh.

"Aku tidak mencintaimu, Kak. Kejadian semalam hanya akibat dari soju yang kita minum jadi kita harus melupakannya. Aku mohon jika Kakak benar-benar mencintaiku, tolong jangan sakiti Kak Nania dan lupakan aku"

"Aku tidak bisa melepaskanmu seperti ini, Zhi"

"Tolong mengerti situasi dan posisiku, Arthur" bentak Zhianne.

"Aku mohon padamu, Kak. Bukan hanya Kak Nania yang terluka tapi seluruh keluarga kita juga akan terluka. Aku harus tahu batasanku sebagai anak angkat dari keluarga Pratama. Aku mohon, Arthur" kata Zhianne lagi dengan suara yang sedikit bergetar. Arthur terdiam merenungkan kata-kata Zhianne.

Zhianne melangkahkan kakinya hendak pergi ketika Arthur bertanya,"Apa tidak ada sedikitpun rasa dalam hatimu untukku, Zhi?"

Zhianne berhenti dan menatap Arthur yang dengan perasaan gelisah menunggu jawaban Zhianne.

"Aku menyesal atas semua yang telah terjadi. Selamat tinggal" Zhianne pergi meninggalkan Arthur.

Arthur tampak frustasi. Ia tidak bisa melupakan Zhianne begitu saja.

***

Zhianne masuk ke dalam flatnya. Ia terduduk dengan memeluk kakinya dan menangis. Ia berusaha mengingat apa yang terjadi di malam itu saat ia berada di apartemen milik Arthur namun ia sama sekali tidak mengingatnya.

Zhianne merasa bersalah telah mengkhianati Nania dan keluarganya. Ia merasa benci kepada dirinya sendiri. Ia beranjak menuju kamar mandi, membuka shower dan membiarkan air turun membasahi tubuhnya. Air yang turun bercampur menjadi satu dengan air matanya.

***

" Wah...Nania kamu tampak cantik dengan gaun ini" puji Emily Atmaja. Nania tampak malu. Nania sedang fitting gaun pengantin yang akan ia kenakan di hari pernikahannya dengan Arthur.

Semua Berawal Dari Sana (End)Where stories live. Discover now